Seri Sejarah Hukum: SEJARAH HUKUM INDONESIA

Rp 150.000

Ebook WhatsApp

Deskripsi

Mahasiswa hukum yang belajar di Indonesia, sudah sepatutnya mengetahui sejarah berbagai hukum yang berlaku di Indonesia, baik hukum yang berkaitan dengan ketatanegaraan Indonesia, yakni mengenai sejarah lahirnya Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di Indonesia, dan mengenai Undang-Undang Dasar 1945. Di samping itu, juga wajib mempelajari sejarah hukum yang berkaitan dengan hukum perdata dan hukum pidana yang berlaku di Indonesia, baik yang telah dikodifikasikan dalam KUH Pidana Umum, KUH Pidana Militer, maupun KUH Perdata.

Buku ini tidak hanya membahas sejarah hukum, melainkan juga membahas sejarah badan-badan peradilan seperti peradilan umum dan peradilan militer, termasuk Mahkamah Agung RI dan Mahkamah Konstitusi RI. Serta badan-badan peradilan internasional, yakni badan peradilan internasional ad hoc dan permanen. Di samping itu, juga dipaparkan sejarah hukum sejak zaman kuno—sejak dunia mengenal kodifikasi hukum; serta sejarah tradisi hukum yang dominan di dunia.

Buku ini sejatinya ditujukan sebagai buku ajar mata kuliah Sejarah Hukum di Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM). Namun demikian, materi yang terkandung di dalamnya patut dipelajari oleh para mahasiswa Fakultas Hukum, maupun para pembaca yang berminat dengan sejarah hukum Indonesia.

TENTANG PENULIS

SUTAN REMY SJAHDEINI, pada saat ini merupakan guru besar hukum yang tergolong sudah sangat senior yang aktif memberikan kuliah di berbagai perguruan tinggi termasuk Sekolah Tinggi Hukum Militer. Ia guru besar yang sangat produktif menulis dan menerbitkan buku-buku ilmu hukum, baik hukum perdata maupun hukum pidana. Buku-buku yang ditulisnya merupakan buku pegangan (handbooks atau textbooks) bagi para mahasiswa dan dosen ilmu hukum dan sebagai rujukan penulisan ilmiah dalam bidang ilum hukum. Buku-bukunya juga menjadi rujukan para penegak hukum seperti pengacara, polisi, jaksa penuntut umum, dan hakim dalam menangani suatu perkara.

Ia merupakan guru besar hukum yang berkonsentrasi dan menggeluti aspek-aspek hukum bisnis, baik hukum perdata maupun hukum pidana. Ia adalah seorang ahli hukum yang terutama terkait dengan hukum perbankan konvensional, perbankan syariah, kebanksentralan, kepailitan, hak-hak jaminan, perseroan terbatas, pertanggungjawaban pidana korporasi, dan tindak pidana pencucian uang.

Informasi Tambahan

Berat 490 g
Cetakan

1

Halaman

460

ISBN

978-623-218-947-8

Jenis Cover

Art Carton

Jilid

Perfect Bending

Kertas Isi

Book Paper

Pengarang

Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, S.H

Tahun Terbit

Agustus 2021

Ukuran

15 x 23 cm

DAFTAR ISI

SEKAPUR SIRIH DARI PENULIS v

SAMBUTAN SENAT DEWAN GURU BESAR SEKOLAH TINGGI HUKUM MILITER xi

SAMBUTAN KETUA SEKOLAH TINGGI HUKUM MILITER PADA PENERBITAN BUKU SEJARAH HUKUM INDONESIA xiii

JILID 1 SEJARAH HUKUM INDONESIA SEBELUM PROKLAMASI 1

BAB 1 SEJARAH PARA PENDIRI BANGSA INDONESIA 3

1.1 Profil Singkat Beberapa “The Founding Fathers” . ……………….9

1.2 Peran Ulama dalam Memerdekakan Indonesia ……………….11

1.3 Peran Etnis Tionghoa dalam Memerdekakan Indonesia dan Penyebaran Agama Islam….14

1.4 Peran Etnis Arab pada Kemerdekaan Indonesia ……………..21

BAB 2 SEJARAH “SUMPAH PEMUDA” 25

2.1 Kongres Pemuda I. ………………………………………………………………………….25

2.2 Kongres Pemuda II. …………………………………………………………………………26

2.3 Tujuan Kongres Pemuda II. ………………………………………………………….29

2.4 Isi & Makna Sumpah Pemuda. …………………………………………………..29

BAB 3 SEJARAH LAHIRNYA “PANCASILA” 31

3.1 Pidato Para Pendiri RI tentang Dasar Negara. …………………….31

3.2 Rumusan Resmi “Pancasila” . ……………………………………………………..32

3.3 Soekarno Penggali “Pancasila”. ………………………………………………….32

3.4 Tanggal Lahirnya “Pancasila”. ……………………………………………………..33

3.5 Penetapan “Pancasila” sebagai “Dasar Negara”. ………………..35

3.6 Kata “Pancasila” Berasal Bahasa Sanskerta. …………………………64

3.7 Perbedaan “Pembukaan UUD 1945” & “Rancangan Pembukaan UUD 1945”…67

BAB 4 SEJARAH “PIAGAM JAKARTA” 71

4.1 Isi “Piagam Jakarta”. …………………………………………………………………………72

4.2 Perubahan Terhadap Isi Semula “Piagam Jakarta”. …………73

BAB 5 SEJARAH “PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA” 75

5.1 Rengasdengklok: Pemicu Proklamasi. …………………………………..76

5.2 Penculikan Soekarno-Hatta oleh Para Pemuda. ………………..77

5.3 Kesepakatan Para Pemuda dan Kaum Tua ………………………….78

5.4 Ketegangan Antara Para Pemuda dan Para Tokoh Tua Mengenai Siapa yang Akan Membacakan Teks

Proklamasi Indonesia ……..79

5.5 Pembacaan Teks Proklamasi. …………………………………………………….83

5.6 Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan. …………………..84

BAB 6 SEJARAH PENGGUNAAN BENDERA “MERAH PUTIH” 87

6.1 Penggunaan “Merah Putih” di Masa Lalu. …………………………….87

6.2 Penggunaan “Merah Putih” di Abad ke-20. ………………………..88

6.3 Makna “Merah” dan “Putih”…………………………………………………………89

6.4 Pembuatan Bendera Pusaka “Merah Putih”. ……………………….89

6.5 Penyelamatan “Sang Saka Merah Putih” …………………………….90

6.6 Penetapan “Merah Putih” sebagai Bendera Kebangsaan……91

6.7 Duplikat “Bendera Merah Putih Pertama”. ……………………………91

6.8 Penyimpanan “Bendera Merah Putih Pertama”. ……………….92

6.9 Pengaturan Penggunaan “Merah Putih”. ………………………………92

BAB 7 SEJARAH LAHIRNYA “UNDANG-UNDANG DASAR 1945” 93

7.1 UUD ’45 Diundangkan Tanggal 18 Agustus 1945 . …………….93

7.2 Sejarah Lahirnya Konstitusi RI. …………………………………………………..94

BAB 8 SEJARAH LAHIRNYA SEMBOYAN “BHINNEKA TUNGGAL IKA” 115

8.1 Asal Muasal “Bhinneka Tunggal Ika”. ………………………………………115

8.2 Penggolongan Masyarakat Kerajaan Majapahit yang Memengaruhi Lahirnya Kalimat “Bhinneka Tunggal Ika”. ..117

8.3 Pengusul Penggunaan Kalimat “Bhinneka Tunggal Ika” dalam BPUPKI oleh Ahli Bahasa .118

8.4 Fungsi “Bhinneka Tunggal Ika”. …………………………………………………119

8.5 Prinsip “Bhinneka Tunggal Ika”. ……………………………………………….120

8.6 Penerapan “Bhinneka Tunggal Ika”………………………………………..122

8.7 “Bhinneka Tunggal Ika” dalam Peraturan Perundang-Undangan. .. 124

8.8 Pembersamaan “Bhinneka Tunggal Ika” dan “Pancasila”….125

BAB 9 SEJARAH LAHIRNYA LAMBANG “GARUDA PANCASILA” 127

9.1 “Garuda Pancasila” Adalah Lambang Negara. …………………..127

9.2 Gagasan “Garuda Pancasila”. ……………………………………………………..127

9.3 Sayembara Perancangan “Garuda Pancasila”. ………………….128

9.4 Bentuk Akhir “Garuda Pancasila” ………………………………………….129

9.5 Sosialisasi Penggunaan “Garuda Pancasila” …………………….129

9.6 Inspirasi “Garuda” sebagai Lambang Negara ………………….130

9.7 Lagu “Garuda Pancasila”. …………………………………………………………….130

9.8 Representasi Lambang “Garuda Pancasila”. ………………………..131

9.9 “Garuda Pancasila” Menurut PP Nomor 66 Tahun 1951 dan PP Nomor 43 Tahun 1958 ..132

9.10 “Garuda Pancasila” Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 ..132

BAB 10 SEJARAH LAHIRNYA LAGU KEBANGSAAN “INDONESIA RAYA” 133

10.1 W.R. Supratman: Pencipta “Indonesia Raya” dan Peranannya…….133

10.2 Peranan “Surat Kabar Sin Po” dalam Menyebarkan “Indonesia Raya”…..135

10.3 Penetapan “Indonesia Raya” sebagai Lagu Kebangsaan………136

10.4 Sikap Pemerintah Hindia Belanda Terhadap “Indonesia Raya”. …… 136

10.5 Penahanan W.R. Supratman oleh Pemerintah Hindia Belanda…..136

10.6 Sikap Jepang Terhadap “Indonesia Raya”. …………………………..137

10.7 Bung Karno Tentang “Indonesia Raya”. ………………………………..138

10.8 Keseragaman dalam Menyanyikan Lagu “Indonesia Raya”. …………..138

10.9 Tentang W.R. Supratman. …………………………………………………………..139

JILID 2 SEJARAH HUKUM INDONESIA MENJELANG DAN SETELAH PROKLAMASI 143

BAB 11 SEJARAH “PERIODISASI DEMOKRASI INDONESIA” 145

11.1 Pemberontakan G-30 S/PKI. ……………………………………………………..150

11.2 Perkembangan Demokrasi “Orde Baru”. ……………………………..150

11.3 Demokrasi “Masa Reformasi” . ………………………………………………….152

BAB 12 SEJARAH TERBENTUKNYA RIS 155

12.1 Keinginan Belanda Menjajah Kembali ………………………………156

12.2 Beberapa Konferensi Dan Perjanjian Terkait Ris …………….157

12.3 Pemberlakuan Konstitusi RIS & UUD 1945 ………………………..157

12.4 Agresi Militer Belanda Ii Jalan Masuk Konstitusi RIS. ……158

12.5 Pembentukan Kabinet Pertama RIS …………………………………..159

12.6 Peralihan Konstitusi RIS KE UUDS 1950. ……………………………..159

12.7 Negara Konstituen Dan Daerah Otonom ………………………….160

12.8 Para Pimpinan Negara/Daerah RIS ……………………………………….161

BAB 13 SEJARAH “MOSI INTEGRAL NATSIR” 163

13.1 Tentang “Konferensi Meja Bundar” . ………………………………………163

13.2 Pandangan Mohammad Natsir Tentang KMB. ………………..164

13.3 Lobi Politik M. Natsir Terkait “Mosi Integral”. ………………………165

13.4 Tentang “Mosi Integral Natsir” ………………………………………………..166

13.5 “Mosi Integral” Merupakan “Proklamasi Kedua” …………….168

13.6 Penunjukan M. Natsir sebagai Perdana Menteri ……………169

13.7 Kritik M. Natsir Berujung Penjara. …………………………………………..169

13.8 Sumbangsih M. Natsir Kepada RI. ………………………………………….170

BAB 14 SEJARAH “DEKRIT PRESIDEN” 171

14.1 Kegagalan Konstituante Melahirkan UUD …………………………171

14.2 Tiga Blok Besar Dalam Badan Konstituante. ……………………..172

14.3 Alasan Terbitnya “Dekrit Presiden” ………………………………………..173

14.4 Isi “Dekrit Presiden”. ……………………………………………………………………….173

BAB 15 SEJARAH PEMBUBARAN “MASYUMI” 175

15.1 Awal Mula Terbentuknya “Masyumi” ……………………………………175

15.2 Transformasi “Masyumi” Menjadi Partai Politik. ……………….176

15.3 Perkembangan “Partai Masyumi” ………………………………………….177

15.4 Tujuan “Partai Masyumi” ……………………………………………………………178

15.5 Daftar Para Tokoh “Partai Masyumi” ……………………………………178

15.6 Kritik “Partai Masyumi” Terhadap Pemerintah. ………………..179

15.7 Proses Pembubaran “Partai Masyumi” ……………………………….179

15.8 Pembubaran “Partai Masyumi” oleh MA. ……………………………..181

BAB 16 SEJARAH PERISTIWA G30S/PKI 183

16.1 Keinginan Pki Duduk Dalam Kabinet Pemerintahan. ….183

16.2 PKI VS TNI AD: Isu Dewan Jenderal. ………………………………………183

16.3 PKI VS TNI AD: Isu Presiden Soekarno Sakit. ……………………..184

16.4 PKI VS TNI AD: Isu “Dokumen Gilchrist”. ………………………………185

16.5 Kronologi Peristiwa G30-S/PKI ………………………………………………185

16.6 Isu Keterlibatan Soeharto. ………………………………………………………….187

16.7 Penguasaan Sarana Komunikasi Vital oleh PKI ……………..188

16.8 Respons Cepat Soeharto & Soekarno Pasca Peristiwa G30S/PKI ..189

16.9 Penumpasan Anggota G30-S/PKI . ………………………………………..190

16.10 Tujuan G30-S/PKI. ……………………………………………………………………………191

BAB 17 SEJARAH DIBUBARKANNYA PKI 193

BAB 18 SEJARAH TUMBANGNYA REZIM ORDE LAMA 197

18.1 Penerbitan Supersemar Kepada Soeharto. ……………………….198

18.2 Perubahan Terhadap “Demokrasi Terpimpin”. …………………199

18.3 Pembubaran PKI. ………………………………………………………………………….200

18.4 Reshuffle Kabinet Dwikora. ……………………………………………………..200

18.5 Pembersihan Para Loyalis Soekarno. …………………………………….201

18.6 Beberapa Keputusan MPRS Terhadap Soekarno. …………..201

18.7 “Pidato Nawaksara” Presiden Soekarno. ……………………………..202

18.8 Demonstrasi Mahasiswa Terhadap “Pidato Nawaksara”. ..203

18.9 “Pidato Jas Merah” Presiden Soekarno ……………………………..203

18.10 Demonstrasi Mahasiswa Menuntut Pertanggungjawaban Presiden Soekarno Terhadap Peristiwa G30-S/PKI. ..204

18.11 Pembentukan “DPR Gotong Royong” ……………………………….205

18.12 Tentang “Mahmilub”. ……………………………………………………………………205

18.13 Surat Pimpinan Mprs Nomor A9/1/5/MPRS/1967 ………….207

18.14 Penyebab Terjadinya G30-S/PKI Versi Soekarno …………..208

18.15 “Pidato Pelengkap Pidato Nawaksara” ………………………………208

18.16 Laporan Soeharto Mengenai Soekarno. ………………………………210

18.17 Resolusi DPR Gotong Royong……………………………………………………211

18.18 Memorandum DPR-GR 9 Februari 1967. ……………………………….211

18.19 Penolakan MPRS Terhadap “Pidato Pelengkap Pidato Nawaksara”. ..212

18.20 Pengumuman Soekarno tentang Penyerahan Kekuasaan. .. 212

18.21 Pidato Pertama Soeharto ………………………………………………………….213

18.22 Keterangan Pemerintah Kepada Masyarakat Tentang Penyerahan Kekuasaan ..214

18.23 Ketetapan MPRS Tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Dari Presiden Soekarno. .. 214

18.24 Isu “Kudeta Merangkak” Soeharto ………………………………………..215

BAB 19 SEJARAH SUPERSEMAR 217

19.1 Rapat Paripurna “Kabinet Dwikora” Ditengah Demonstrasi Mahasiswa. ………..217

19.2 Nota Laporan Kepada Soekarno tentang Adanya “Pasukan Liar” di Luar Istana. ……218

19.3 Peranan Soeharto Dibalik Penyerahan Supersemar oleh Presiden Soekarno. ……….219

19.4 Pembubaran PKI. …………………………………………………………………………..220

19.5 Isi Supersemar. …………………………………………………………………………………221

19.6 Misteri Mengenai “Dokumen Resmi Supersemar”. …………222

19.7 Beberapa Kontroversi “Supersemar”. ……………………………………225

19.8 Keputusan Soeharto No. 1/3/1966 . ………………………………………..228

BAB 20 SEJARAH TUMBANGNYA SOEHARTO & “PETISI 50” 231

20.1 Lahirnya “Petisi 50”. ………………………………………………………………………..231

20.2 Isi “Petisi 50”. …………………………………………………………………………………….233

20.3 Gangguan Terhadap Sumber Ekonomi “Petisi 50”……….235

20.4 Ketidakutuhan Kelompok “Petisi 50”. …………………………………235

20.5 Menristek B.J. Habibie Meredakan “Petisi 50”. …………………236

20.6 “Komunike Bersama” Menolak Sidang Istimewa MPR, Setelah Soeharto Tumbang…….236

20.7 Kelompok “Brasildi”. …………………………………………………………………….236

20.8 Lahirnya “YLKB”. ……………………………………………………………………………..238

20.9 Demonstrasi Mahasiswa Menuntut Soeharto Mundur Sebagai Presiden. …………..239

20.10 Tragedi Trisakti. ……………………………………………………………………………….240

20.11 Respons DPR Terkait Demonstrasi Mahasiswa ………………242

20.12 Mundurnya Soeharto sebagai Presiden …………………………….243

20.13 Pidato Pengunduran Diri Soeharto. ………………………………………243

JILID 3 SEJARAH KUH PIDANA UMUM DAN MILITER, KUH PERDATA, DAN KUH ACARA PIDANA 247

BAB 21 SEJARAH “KUH PERDATA INDONESIA” 249

21.1. Asal Muasal “KUH Perdata Indonesia”. ………………………………..249

21.2 Sejarah “KUH Perdata Indonesia”. ………………………………………….250

21.3 Berlakunya “Code Civil Des Francais” di Belanda. ……………251

21.4 Pemberlakuan “BW Belanda” di Hindia Belanda . ………….251

21.5 Kedudukan BW di Indonesia Saat Ini ………………………………..252

21.6 Dasar Berlakunya BW & WVK di Indonesia. ………………………254

21.7 Ketentuan “Hukum Perjanjian” yang Bersifat Pelengkap dan Memaksa. ……….259

21.8 Bagian-bagian BW yang Tidak Berlaku Lagi. ……………………260

21.9 “Kuh Perdata Indonesia” Sebelum Kemerdekaan. …………261

21.10 “Kuh Perdata Indonesia” Setelah Kemerdekaan. ……………263

21.11 Sejarah “Code Civil Des Francais”. …………………………………………..265

21.12 Sejarah “Burgerlijk Wetboek” Belanda. ……………………………….266

BAB 22 SEJARAH “HUKUM ACARA PERDATA INDONESIA” 269

22.1 Sejarah “Hukum Acara Perdata” Masa Hindia Belanda. .273

22.2 Sejarah “Hukum Acara Perdata” Masa Kemerdekaan. …276

BAB 23 SEJARAH “KUH PIDANA INDONESIA” 279

23.1. “Kuh Pidana Indonesia” Adalah “Wetboek van Strafrecht Voor Nederlandsch Indie”. ..279

23.2. Rancangan “Kuhp Nasional” Versi 2014 …………………………….282

23.3 Usul Prof. Mardjono Reksodiputro Mengenai Pembagian Delik Dalam Rancangan KUHP …285

23.4. Kritik Prof. Mardjono Terhadap Rancangan KUHP. ……….286

23.5. Tindak Pidana Korupsi dalam R-KUHP …………………………….287

23.6. Tujuan Dilakukan Rekodifikasi “Hukum Pidana Nasional” …………………………297

23.7. Beberapa Masa Perjalanan “Hukum Pidana” …………………299

23.8 Sejarah “Wetboek Van Strafrecht” Belanda ……………………..315

BAB 24 SEJARAH “HUKUM ACARA PIDANA INDONESIA” 319

24.1 Sejarah “Hukum Acara Pidana Indonesia”. …………………………319

24.2 Rancangan “KUHAP Nasional Versi 2014” ………………………….321

BAB 25 SEJARAH “HUKUM PIDANA MILITER INDONESIA” 339

25.1 Pengertian “Militer” …………………………………………………………………….339

25.2 “KUH Pidana Militer Indonesia”. ……………………………………………..339

25.3 Pengertian “Hukum Pidana Militer”. …………………………………….340

25.4 Sejarah “Hukum Pidana Militer Indonesia”. ………………………..341

25.5 Ruang Lingkup “Hukum Pidana Militer Indonesia” . ……..344

25.6 Asas-Asas KUHP Militer Internasional. …………………………………349

25.7 Asas-Asas KUHP Militer Indonesia. ………………………………………..349

25.8 Asas Legalitas ………………………………………………………………………………..350

25.9 Hubungan Keterkaitan TNI dan Kepolisian RI ……………….355

25.10 Tentang “Tentara Nasional Indonesia” ………………………………..377

25.11 Pembagian Tugas TNI dan Polri. …………………………………………….378

BAB 26 SEJARAH “PENGADILAN MILITER INDONESIA” & SELUK-BELUKNYA 379

26.1 Sejarah “Pengadilan Militer Indonesia”. ………………………………380

26.2 Sejarah “Pengadilan Militer Indonesia” Dari Masa ke Masa. ….381

26.3 Seluk-Beluk “Pengadilan Militer Indonesia” …………………….391

26.4 Tugas dan Wewenang “Pengadilan Militer Indonesia”. .406

26.5 Perkara Wewenang “Pengadilan Militer Indonesia”. ……..407

26.6 Pengertian “Prajurit”. …………………………………………………………………….410

26.7 Urgensi Pengadilan/Badan Peradilan Militer di Indonesia. ….413

DAFTAR PUSTAKA 415

INDEKS 429

TENTANG PENULIS 435

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Seri Sejarah Hukum: SEJARAH HUKUM INDONESIA”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *