MENGAPA FILSAFAT ILMU ITU PENTING UNTUK DIPELAJARI
Juli 11, 2022Mengapa filsafat sains penting? Mengapa filsafat ilmu layak dipahmi dan dipikirkan? Jawaban paling sederhana juga yang terbaik. Filsafat ilmu pengetahuan, seperti filsafat pada umumnya, adalah suatu disiplin yang mencoba mengungkap praduga yang mendasari yang menyusun praktik-praktik penting dan lembaga-lembaga kehidupan. Filsafat ilmu membantu kita memahahami subjek struktur kehidupan dan berpikir untuk pemeriksaan kritis. Singkatnya, membuat kita berpikir tentang apa yang kita lakukan dan mengapa kita melakukan sesuatu. Inilah tujuan dari kegiatan manusia. Filsafat ilmu, kemudian mempertanyakan metode dan prosedur di mana tujuan dan tujuan tersebut tercapai. Dengan melakukan itu, filsafat ilmU mencoba membenarkan tujuan dan meningkatkan prosedur. Alas-an ini dapat diperdebatkan, tetapi inilah kritik agar kita “sadar diri” atas praktik-praktik seseorang, sebagai ciri khas perilaku manusia yang cerdas.
Bahkan mungkin inilah definisi terbaik dari kecerdasan (Sternberg & Salter, 1982).
Dalam istilah yang kurang abstrak, filsafat membuat orang berpikir tentang apa yang orang lakukan. Filsafat sains membawa sains dan men-jadikan sains sebagai subjek pemikiran kritis (Bruner; Goodnow; and Aus-tin, 1956). Bahkan, menjadikan kerja penelitian sebagai bagian dari kese-nangan ilmu pengetahuan, seperti dalam aktivitas manusia yang paling menarik, terletak pada pemikiran tentang bagaimana dan mengapa itu dilakukan, dan bagaimana itu bisa dilakukan dengan lebih baik. Dengan cara ini, filsafat adalah disiplin yang mempelajari sejarah dan struktur penyelidikan, untuk mengajukan pertanyaan kritis yang akan ditanyakan oleh setiap praktisi yang ingin tahu dan sadar diri. Ini melangkah lebih jauh dengan mencoba untuk secara sistematis dan ketat memeriksa dan menyusun pertanyaan seperti itu. Dari pandangan disiplin dalam filsafat, filsafat ilmu menimbulkan pertanyaan yang lebih tepat.
Secara epistemologis, filsafat ilmu bertanya tentang apa sifat dan karakteristik esensial dari pengetahuan ilmiah, bagaimana pengetahuan ini diperoleh, bagaimana pengetahuan itu dikodifikasikan dan disajikan, bagaimana pengetahuan harus diteliti, dan bagaimana pengetahuan itu dijamin atau divalidasi. Sudut pandang epistemologis sangat penting. Ilmu pengetahuan, seperti yang diajarkan dan dipraktikkan dalam lingkungan pendidikan maupun masyarakat, harus berkaitan dengan pertanyaan tentang sifat dan kecukupan pengetahuan. Dari sudut pandang inilah W.V. O. Quine (1995) pernah menulis “filsafat ilmu adalah filsafat yang cukup”. Dari sudut pandang metafisika, filsafat ilmu meneliti jenis dan sifat hal-hal realitas di dunia, sejauh sains berurusan dengan mereka. Dengan lain kata, filsafat ilmu, secara kritis menganalisis asumsi para ilmuwan tentang “hal” fisik, biologis dan sosial dasar atau fundamental yang perlu dipikirkan ketika mencoba memahami dunia.
Secara etis, filsafat sains mengarahkan pertanyaan ke sistem nilai yang dimiliki para ilmuwan dan menanyakan bagaimana nilai-nilai memengaruhi praktik dan kesimpulan sains, masalah etika juga muncul dalam mempertimbangkan dampak sains terhadap nilai-nilai orang yang terkena dampak sains, baik langsung atau tidak langsung (Biddle, 2013). Dilema etis lainnya muncul ketika mempertimbangkan bagaimana sains memengaruhi pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah. Isu menarik dalam filsafat politik, misalnya, yang berhubungan dengan kebijakan dan regulasi sains serta pertanyaan tentang sifat estetika teori ilmiah juga mun-cul dalam filsafat sains.