MEDIA DAN PENGERTIAN BIG BOOK DALAM LITERASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Juli 11, 2022

Big book merupakan buku bacaan dengan karakteristik ukuran, tulisan, dan gambar yang dibesarkan dari ukuran buku gambar pada umumnya. Big book juga dapat disebut sebagai media pembelajaran yang bersifat visual karena terjadi langsung dengan pancaindra penglihatan. Media visual memberikan pemahaman serta  dapat menguatkan daya ingat anak-anak.

Mengacu pada Piaget dalam Papalia (Diane E. Papalia, et al., 2008) salah satu karakteristik utama pemikiran anak pada masa praoprasional adalah centration (sentrasi), yaitu sebuah kencenderungan anak untuk berfokus kepada salah satu aspek dari situasi yang menarik dan mengacuhkan orang lain. Piaget (Diane E. Papalia, et al., 2008) menyimpulkan bahwa anak-anak pada tahap praoprasional belum logis karena mereka tidak dapat decenter (desenter) yaitu anak belum bisa berpikir secara simultan tentang beberapa aspek sebuah situasi. Sehingga diperlukan media pembelajaran  yang bisa membuat anak dapat desenter dan memanfaatkan masa fokus atau masa konsentrasinya agar menarik perhatian anak dan  membawa anak untuk dapat mengembangkan segala potensinya.  Media pembelajaran visual merupakan salah satu media yang membantu proses berpikir anak pada tahapan praoperasional khususnya anak usia 3-4 tahun untuk dapat berpikir secara konkret.

Sharon E. Smaldino (2008) mengatakan, bahwa “by using visual you, the instructor, can fine ways to helping students understand complex ideas.” Melalui media pembelajaran visual guru dapat menemukan suatu cara untuk membantu siswa dalam memahami  pemikiran yang kompleks. Jika dikaitkan dengan pembelajaran anak usia 3-4 tahun, maka media pembelajaran visual dapat membantu anak untuk memahami konsep dari yang sederhana  sampai dengan konsep yang cukup kompeks.

Salah satu media pembelajaran visual yang diminati oleh anak usia 3-4 tahun adalah gambar. Melalui gambar anak usia 3-4 tahun dapat lebih jelas memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Menurut Ahmad Rohani (1997), gambar membantu anak untuk tetap fokus dan lebih memperhatikan benda-benda yang belum pernah dilihat oleh anak. Gambar memberikan pengalaman yang lebih jelas dan tidak mudah dilupakan oleh anak serta lebih konkret dalam ingatan dan asosiasi peserta didik. Keuntungan menggunakan gambar sebagai media pembelajaran juga dapat dilihat dari segi ekonomis dan efisiensi. Media gambar cenderung mudah untuk dibuat dengan menggunakan kreativitas dan daya imajinasi guru.

Berdasarkan pemaparan dan pendapat-pendapat tersebut, dikatakan bahwa gambar-gambar yang disajikan melalui media pembelajaran visual dapat mendukung proses belajar anak masa simbolik. Keberminatan anak terhadap gambar pada masa simbolik dan tahapan pra-operasional ini cukup tinggi. Melalui gambar yang berwarna dan berukuran besar merupakan salah satu cara memanfaatkan masa sentrasi anak untuk lebih fokus dan mudah dalam memahami konsep baru.

Pengertian Big Book

Salah satu media pembelajaran visual yang menarik bagi anak usia 3-4 tahun adalah big book. L.M. Strickland dan D.S. Morrow (1990) mengungkapkan pendapatnya tentang big book sebagai berikut:

“Big books are magnified or enlarged versions of children’s books, usually narratives and are considered to be one of the most effective ways of getting young children involved with print. Enlarged texts allow all the children in the classroom to see and react to the words and pictures on the page as the teacher reads aloud, a vital similarity to the shared reading between parent and child. In fact many teachers believe that the Big Book approach is the closest approximation that can be offered in the classroom to the family storybook readings.”

Pengertian di atas menjelaskan bahwa big book adalah versi buku anak-anak yang diperbesar, biasanya narasi dan dianggap sebagai salah satu cara paling efektif untuk melibatkan anak-anak muda dengan buku cetak. Teks yang diperbesar memungkinkan semua anak di ruang kelas untuk melihat dan bereaksi terhadap kata-kata dan gambar di halaman saat guru membaca dengan keras, kesamaan vital dengan pembacaan bersama antara orang tua dan anak. Guru banyak yang percaya bahwa dengan pendekatan big book adalah pendekatan yang baik yang dapat dilakukan di kelas dalam pembelajaran membaca buku cerita keluarga. Pendapat berikutnya disampaikan oleh O’Connor, Barbar, Coville-Hall, & Susan (O’Connor, Barbar, Coville-Hall, & Susan, 2006) menjelaskan bahwa big book menjadi salah satu alternatif media yang dapat digunakan oleh pendidik dan peserta didik dengan ukurannya yang besar sebagai ciri khasnya. Curtain dan Dahlberg C (Curtain, 2004) menyatakan bahwa Big Book memungkinkan siswa belajar membaca melalui cara mengingat dan mengulang bacaan. Curtain dan Dahlberg seperti yang dikutip oleh Susan Colville-Hall dan Barbara O’Connor (2006) yang mengatakan jika big book dapat digunakan sebagai pendekatan yang efektif dalam mempelajari bahasa baru (bahasa asing dan bahasa Inggris) sebagai bahasa kedua (ESL) bahasa profesional.

Nambiar (Nambiar, 2017) melakukan penelitian tentang seberapa besar efek dari penggunaan big book dalam penerapan pembelajaran membaca awal. Mereka terinspirasi dari Don Holdaway yang menganggap buku besar sebagai alat untuk pembelajaran  membaca awal dalam bahasa Inggris.

Bromley (Snow, E. Catherin, Susan Burns, and Peg Griffin, 1998) mengutip definisi big book menurut Holdway dalam buku Preventing Reading Difficulties in Young Children.“Big book are nothing more than oversized storybooks. As such, they offer oportunity for shering the print and ilustration with a whole group of children in the ways that one might shere a standardsized book with just a few.”

Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa big book bukan hanya buku cerita yang terlalu besar. Big book mampu memberikan peluang untuk berbagi pengalaman melalui ilustrasi dan tulisan cetak. Melalui big book anak dapat saling berbagi buku berukuran  selama beberapa waktu. Definisi ini menjelaskan bahwa ada interaksi yang terjalin antara anak dan teman sebaya saat menggunakan big book. Selanjutnya Kargess yang dikutip oleh Sholehudin (Sholehudin, 2009) menjelaskan bahwa big book merupakan buku cerita yang berkarakteristik khusus yang dibesarkan, baik teks maupun gambarnya, sehingga memungkinkan terjadinya kegiatan membaca bersama antara guru dan murid.

Buku ini mempunyai karakteristik khusus seperti penuh warna-warni, memiliki kata yang dapat diulang-ulang, mempunyai alur cerita yang mudah ditebak, dan memiliki pola teks yang sederhana. Big book adalah buku bacaan yang memiliki ukuran, tulisan, dan gambar yang besar. Ukuran big book harus mempertimbangkan segi keterbacaan seluruh peserta  didik di kelas. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bah-wa big book merupakan salah satu media pembelajaran yang mem-punyai karakteristik tersendiri berupa buku berukuran besar dengan ukuran 14 inci x 20 inci atau setara dengan 34,3 cm x 49 cm dan penuh warna-warna dasar yang disukai oleh anak-anak. Big book juga memiliki ilustrasi dengan ukuran yang besar dan memiliki huruf cetak yang besar. Big book dapat digunakan secara berkelompok agar anak dapat memahami konsep huruf cetakan, cara membaca dan pemahaman teks serta apresiasi sastra.