AYAT-AYAT NIDÂ’ DALAM AL-QUR’AN
November 17, 2023Buku yang sedang di tangan pembaca ini merupakan hasil sebuah riset yang diharapkan dapat menambah nuansa ilmiah yang lebih beragam. Dengan fokus pada ayat-ayat nidā’ dalam Al-Qur’an, kajian melibatkan pendekatan semantik, sintaksis Arab, sejarah, dan filsafat. Buku ini mempunyai nuansa yang agak berbeda dengan materi dalam ilmu Al-Qur’an meskipun secara umum teori-teorinya berasal darinya. Hampir seluruh kajian diperoleh dari hasil eksplorasi terhadap eksistensi ayat-ayat nidā’ yang tersebar dalam seluruh ayat Al-Qur’an dengan beragam bentuk redaksi, indikasi dan orientasi, aktor pelaku, audiens, serta klasifikasinya.
Dari sekian banyak ayat Al-Qur’an yang berjumlah 6.236 buah, ayat yang mengandung panggilan (nidā’) sekitar 527 buah. Meskipun dengan jumlah yang realtif sedikit yaitu 527/6.236 x 100% = 8,45% dan masih lebah banyak ayat-ayat yang tidak mengandung nida’ yaitu 91,55% yang berarti kurang dari 1/10 ayat-ayat Al-Qur’an, ayat-ayat nidā’ mempunyai karakteristik dan nuansa tersendiri berbeda dengan ayat-ayat lain. Hal ini dikarenakan ayat-ayat kategori ini melibatkan setidaknya tiga komponen, dua di antaranya sebagai aktor (actant), yaitu pembicara dan audien dan yang ketiga materi pembicaraan. Melalui dialog yang tergambar dalam ayat-ayat tersebut, kita dapat mengetahui komunikasi antara pembicara (muta-kallim) dan audiens (munādā) dalam ayat-ayat itu dengan beragam maksud dan tujuannya.
Dalam beberapa ayat, Allah berfirman sembari memanggil manusia dan makhluk lain dan pada beberapa ayat lain, manusia dan makhluk lain memanggil dan berdoa serta mengeluh kepada-Nya. Makhluk-makhluk lain yang terlibat dalam dialog itu adalah burung, semut, gunung, langit, dan bumi (makhluk jasmani) dan malaikat, jin, dan Iblis (makhluk rohani). Mereka saling mengutarakan keinginan, harapan, pendapat, keyakinan, tuntutan, doa, penolakan, keluhan, imbauan, dan sebagainya.
Dialog melibatkan laki-laki seperti nabi-nabi (Adam, Nūh, Hūd, Ṣāleh, Ibrāhīm, Ismā’īl, Lūṭ, Ya’qūb, Yūsuf, Syu’aib, Mūsā, Zakariyā, Yahyā, ‘Isā, dan Muhammad), Lukmān Hākim, Azār, Fir’aun, Hāman, Sāmirī, tukang sihir, pembesar (raja) Mesir, Zulkarnaen, pelayan istana Mesir, dan pria masa Nabi Mūsā juga wanita seperti Hawa, istri ‘Imrān, Maryam, ratu Bulkis, dan putri Syu’aib. Di samping itu, komunitas tertentu seperti komunitas para nabi termasuk umat Islam, tentara Ṭālūt, Bani Israil, Ahli Kitab, komunitas kafir, orang-orang bodoh, orang-orang tersesat, dan orang-orang jahat juga terlibat dialog dalam ayat-ayat nidā’ baik sebagai pembicara maupun audiens. Jiwa yang tenang juga menjadi pihak yang terlibat dalam ayat nidā’ dalam kapasitasnya sebagai audiens.
Secara klasifikatif, ayat-ayat nidā’ dengan huruf nidā’ tidak tercantum sebanyak 160 (30,36%), yang huruf nidā’-nya tercantum sebanyak 367 (69,63%). Ayat-ayat jenis ini dengan munādā mufrād sekitar 250 (47,43%), dengan munādā muḍāf kurang lebih 277 buah (52,56%), dengan munādā yang didahului ayyu sebanyak 153 (29,03%), dan dengan munādā tidak tercantum sekitar 27 buah (5,12%). Dari ayat-ayat makkiyah yang berjumlah 4.613 yang mengandung nidā’ terdapat sebanyak 304 dan ayat-ayat madaniyah yang berjumlah 1.623 yang mengandung nidā’ sebanyak 223 buah.
Disadari bahwa buku ini masih dimungkinkan mengandung kekurangan dan memerlukan kritik serta kajian lebih dalam mengingat ayat-ayat nidā’ tersebar dalam hampir seluruh surah Al-Qur’an yang berjumlah 114. Karena itu, kritik dan saran yang sifatnya konstruktif diharapkan untuk penyempurnaannya. Sejauh yang penulis telusuri, belum ada penelitian atau karya ilmiah yang mengkaji tentang ayat-ayat nidā’ selengkap dan sespesifik buku ini. Kepada semua pihak yang telah berjasa dalam penulisan dan terbitnya buku ini disampaikan banyak terima kasih. Semoga buku ini bermanfaat bagi penulis sebagai amal jariyah untuk kehidupan dunia dan akhirat, serta bermanfaat pula bagi pengembangan ilmu pengetahuan keislaman. Amīn ya Rabb al-‘Alamīn.
Daftar isi
BAB 1 PENDAHULUAN 1
BAB 2 EKSISTENSI AYAT AL-QUR’AN 9
A. Pendekatan Semantik 9
B. Pendekatan Terminologis 28
C. Pendekatan Kuantitas Ayat 31
D. Faktor Penyebab Perbedaan Penghitungan 33
BAB 3 KLASIFIKASI AYAT MAKKIYAH DAN MADANIYAH 43
A. Definisi Ayat Makkiyah dan Madaniyah 43
B. Teori dan Argumentasi Penentuan Makkiyah dan Madaniyah 47
C. Karakteristik Ayat Makkiyah dan Madaniyah 54
D. Kategorisasi dan Jumlah Ayat Makkiyah – Madaniyah 71
BAB 4 AYAT NIDĀ’ DALAM AL-QUR‘AN 77
A. Makna Semantik 77
B. Pengertian Sintaksis dan Terminologis 87
C. Bentuk Ayat Nidā’ 89
1. Pendekatan Huruf Nidā’ (Interjeksi) 91
2. Pendekatan Audiens (Munādā dan Mukhāthab) 95
BAB 5 ORIENTASI DAN JUMLAH AYAT NIDĀ’ 105
A. Orientasi (Khithāb) Ayat Nidā’ 105
B. Jumlah Ayat Nidā’ 114
BAB 6 KLASIFIKASI AYAT NIDĀ’ 119
A. Bentuk Redaksi Ayat Nidā’ 119
1. Ayat Nidā’ dengan Huruf Nidā’ Tidak Tercantum 119
2. Ayat Nidā’ dengan Huruf Nidā’ Tercantum 121
3. Ayat Nidā’ dengan Munādā Mufrad 126
4. Ayat Nidā’ dengan Munādā Mudhāf 130
5. Ayat Nidā’ dengan Munādā yang Didahului Ayyu 133
6. Ayat Nidā’ dengan Munādā Tidak Tercantum 135
B. Klasifikasi Makkiyah dan Madaniyah 136
1. Klasifikasi Ayat Nidā’ Makkiyah 136
2. Klasifikasi Ayat Nidā’ Madaniyah 141
C. Persentase Ayat Nidā’ dengan Seluruh Ayat Al-Qur’an 144
BAB 7 ORIENTASI DAN INDIKASI AYAT NIDĀ’ 147
BAB 8 PEMBICARA AYAT NIDĀ’ 169
A. Allah Pemfirman Ayat Nidā’ 173
B. Makhluk Pembicara Ayat Nidā’ 176
1. Manusia Secara Umum 176
2. Manusia dalam Komunitas Tertentu 185
3. Individu Tertentu 257
4. Makhluk Nonmanusia 268
BAB 9 AUDIENS DAN IDE (PESAN) AYAT NIDĀ’ 275
A. Allah Audiens (Munādā) Ayat Nidā’ 278
B. Makhluk Audiens Ayat Nidā’ 286
1. Manusia Secara Umum 286
2. Kelompok Manusia Tertentu 291
3. Manusia Secara Individu 306
4. Makhluk Nonmanusia 332
DAFTAR PUSTAKA 339