BAGAIMANA CARA MEMULAI KARYA ILMIAH YANG BAIK DAN BENAR

Artikel ini di ambil dari isi buku yang berjudul ” PENULISAN ILMIAH IMPLEMENTASI PADA ILMU AKUNTANSI” Karya Dr Arie Pratama

Bagaimana peneliti baru dapat menulis suatu karya ilmiah dengan baik? Penulis perlu memperhatikan berbagai hal krusial dalam penulisan karya ilmiah. Utamanya penulis memerlukan latihan sebelum mulai menulis karya ilmiah. Sub bab berikutnya  akan membahas tentang persiapan yang harus dilakukan penuliskarya ilmiah sebelum melakukan penulisan. Namun sebelum membahas itu, diperlukan beberapa tip dan trik dalam mempersiapkan diri menghadapi penulisan karya ilmiah. Hartley dan Branthwaite (1989) mengungkapkan beberapa tips persiapan penulisan karya ilmiah:

1. Buatlah rencana penulisan kasar (tidak perlu strict diikuti) mulai dari persiapan publikasi hingga jadwal rencana publikasi. Intinya membuat jadwal lebih baik daripada tidak membuat jadwal sama sekali.

2. Selesaikan satu bagian artikel satu per satu. Jangan mencoba untuk mengerjakan secara tidak sekuensial.

3. Revisi dan tulis ulang setidaknya 2 kali. Revisi diperlukan untuk memastikan kualitas tulisan terjaga.

4. Rencanakan untuk bisa menulis setidaknya 2-5 jam perminggu (berarti hanya 20 menit-1 jam setiap harinya).

5. Carilah tempat yang sepi untuk bisa menulis, dan usahakan jika menulis dilakukan di tempat yang sama. Kenyamanan juga merupakan faktor yang dapat mendorong tulisan diciptakan dengan baik.

6. Tetapkan tujuan dan target untuk publikasi. Tujuan dan target secara tidak langsung akan membuat Anda berusaha untuk mencapai tujuan dan target tersebut.

7. Ajak kolega atau teman sejawat untuk me-review pekerjaan Anda dan mintalah umpan balik dari mereka. Teman sejawat dan kolega dapat memberikan saran perbaikan, dan karena Anda sudah kenal dengan mereka, maka resistensi Anda melakukan perubahan akan minim. 8. Kolaborasi dengan teman sejawat yang sudah bereputasi dan sudah tepercaya dalam melakukan publikasi internasional bereputasi. Banyak tulisan dalam jurnal ilmiah merupakan tulisan kolaborasi, jarang yang merupakan penulis tunggal.

Secara umum, Murray (2017) mengatakan bahwa proyek penulisan karya ilmiah terdiri dari:

1. Tentukan tema/judul dari proyek penelitian/penulisan karya ilmiah

2. Tentukan substansi kegiatan riset dari proyek, substansi dapat berisi: latar belakang riset, permasalahan awal riset, variabel/konsep awal, kerangka pemikiran awal, desain riset awal.

3. Pilih jurnal yang akan dijadikan target tempat publikasi.

4. Lakukan komunikasi awal dengan editor jurnal. Anda dapat mengkomunikasikan topik riset, kontribusi riset Anda, dan apakah artikel Anda cocok dengan ruang lingkup jurnal. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko penolakan di awal (upfront rejection) karena artikel Anda tidak cocok dengan ruang lingkup jurnal.

5. Kumpulkan informasi terkait dengan jurnal target.

6. Pelajari beberapa sampel artikel yang dimuat dalam jurnal target tersebut. Ada beberapa jurnal target yang tidak secara eksplisit menyebut artikel seperti apa yang dapat dimuat dalam jurnal tersebut. Dengan melihat gaya penulisan dan struktur artikel sampel, maka kita dapat menyesuaikan dengan gaya penulisan dan struktur jurnal tersebut.

Selain cara tersebut di atas, untuk meningkatkan kebaranian penulis dalam melakukan penulisan karya ilmiah. Penulis dapat melakukan dua kegiatan yang disebut dengan: freewriting dan generative writing. Freewriting dapat dikatakan sebagai salah satu langkah awal menulis. Tulisan yang dimuat bebas, dan tidak banyak memiliki aturan yang ketat. Tujuan freewriting hanya untuk membiasakan diri penulis untuk melakukan kegiatan menulis. Jika sudah dirasa baik, maka dapat dilakukan kegiatan generative writing. Generative writing sudah lebih fokus untuk menulis bagian-bagian parsial dalam suatu artikel ilmiah.

Selamat mencoba dan jangan malas untuk memulai. Semangat yah.