Teori-teori Negara Hukum: Perspektif Kewenangan Mahkamah Agung dalam Melakukan Pengujian Peraturan Perundang-undangan di Bawah Undang-Undang

Rp 100.000

Ebook WhatsApp

Deskripsi

Mahkamah Agung sesuai Pasal 24A ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia (NRI) Tahun 1945 memiliki kewenangan untuk mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang dan mempunyai wewenang lain yang diberikan undang-undang. Kewenangan yang dimiliki ini harus dilaksanakan secara baik untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan sesuai Pasal 24 ayat 1 UUD NRI Tahun 1945. Kewenangan menguji peraturan perundang-undangan merupakan kewenangan asli (original jurisdiction) dilakukan secara tertutup dalam pengujian peraturan perundang-undangan yang saling bertentangan, tanpa dilakukan pemeriksaan pokok perkara dengan memeriksa keterangan baik dari pemohon atau termohon dalam pengujian peraturan. Menimbulkan problem karena pemohon atau termohon tidak dapat membuktikan semua dalilnya dalam pengujian peraturan perundang-undangan. Hal tersebut berdampak ketidakpastian dan keadilan hukum bagi masyarakat pencari keadilan dikarenakan tidak adanya transparansi dalam pengujian peraturan perundang-undangan.

Mahkamah Agung setelah amendemen ketiga UUD NRI Tahun 1945; pengujian peraturan perundang-undangan tidak hanya bertindak sebagai judex juris tetapi juga harus sebagai judex facti untuk memerika pokok perkara dengan dilaksanakan sidang secara terbuka seperti yang dilaksanakan oleh Mahkamah Kontitusi dalam pengujian terhadap undang-undang yang bertentangan dengan UUD NRI tahun 1945. Pengujian peraturan perundang-undangan secara tertutup oleh Mahkamah Agung sesuai Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2011 tentang Hak Menguji Terjadi Pertentangan dengan Pasal 13 ayat (1), (2) dan (3)  Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Berkaitan dengan hal itu, maka timbul tiga permasalahan, yaitu: (1) hakikat pengaturan pengujian peraturan perundang-undangan oleh Mahkamah Agung dalam menjamin kepastian hukum dan keadilan hokum; (2) tata cara dan prosedur pengujian peraturan perundang-undangan yang menjamin kepastian hukum dan keadilan hokum; (3) konsepsi pengaturan pengujian peraturan perundang-undangan oleh Mahkamah Agung dalam rangka mewujudkan kepastian hukum dan keadilan hokum.

Informasi Tambahan

Berat 350 gram
Pengarang

Dr. Selfianus Laritmas, S.H., M.H. Dr. Ahmad Rosidi, S.H., M.H.

Halaman

276 hlm

Ukuran

15 x 23 cm

Berat Buku (gram)

350

Cetakan

1

ISBN

978-623-384-581-6

Jenis Cover

Art Carton

Jilid

Perfect Bending

Kertas Isi

Book Paper

Tahun Terbit

Januari 2024

DAFTAR ISI

PENGANTAR PENULIS v

DAFTAR ISI vii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Kewenangan Mahkamah Agung dalam Peraturan Perundang-undangan 5

BAB 2 TEORI, ASAS, DAN KONSEP DALAM PERSPEKTIF KEADILAN DAN KEPASTIAN HUKUM 13

2.1 Teori Negara Hukum 13

2.1.1 Supremacy of Law 14

2.1.2 Equality Before the Law 15

2.1.3 Due Process of Law 15

2.2 Teori Kepastian Hukum 20

2.3 Teori Keadilan Hukum 26

2.4 Teori Kemanfaatan Hukum 31

2.5 Teori Hierarki Peraturan Perundang-undangan 34

2.6 Teori Checks and Balances 39

2.7 Asas-asas Hukum yang Adil 42

2.7.1 Asas Ius Curia Novit 42

2.7.2 Asas Independen dan Imparsial 45

2.7.3 Asas Peradilan Dilaksanakan Secara Cepat, Sederhana, dan Biaya Ringan 47

2.7.4 Asas Audi et Alteram Partem 48

2.7.5 Asas Peradilan Terbuka untuk Umum 50

2.8 Konsep 51

2.8.1 Konsep Pengaturan 51

2.8.2 Konsep Pengujian 57

2.8.3 Konsep Pembentukan Peraturan Perundang-undangan 62

2.8.4 Konsep Pembentukan Norma Hukum 71

2.8.5 Konsep Kekuasaan Kehakiman dalam Sistem Hukum 74

BAB 3 HAKIKAT PENGATURAN PENGUJIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN MAHKAMAH AGUNG 81

3.1 Sejarah Perkembangan Pengujian Peraturan Perundang-undangan 81

3.2 Pengaturan Pengujian Peraturan Perundang-undangan 99

3.3 Pengujian Peraturan Perundang-undangan dalam Negara Demokrasi 103

3.3.1 Hubungan Konstitusional Negara–Warga Negara 104

3.3.2 Pengujian terhadap Produk Hukum 105

3.3.3 Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman 107

3.4 Hakikat Pengujian Peraturan Perundang-undangan yang Berkepastian Hukum dan Keadilan 109

3.5 Kajian Filosofis tentang Kepastian Hukum dari Perspektif Positivisme Hukum 115

3.6 Mahkamah Agung sebagai Judex Juris dan Judex Facti dalam Pengujian Peraturan Perundang-undangan 123

BAB 4 TATA CARA DAN PROSEDUR PENGUJIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG MENJAMIN KEADILAN DAN KEPASTIAN HUKUM 129

4.1 Karakteristik Pengujian Peraturan Perundang-undangan 129

4.2 Putusan Pengujian Peraturan Perundang-undangan yang Bertentangan antara Mahkamah Agung dengan Mahkamah Konstitusi 138

4.3 Bentuk Pengujian Peraturan Kebijakan oleh Mahkamah Agung 154

4.4 Pengaturan Kewenangan Pengujian Peraturan Perundang-undangan Masa Kini dan Harapan Masa Depan 171

BAB 5 KONSEPSI PENGUJIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM MEWUJUDKAN KEADILAN DAN KEPASTIAN HUKUM 175

5.1 Konsepsi Pengujian Peraturan Perundang-undangan dalam Peraturan Mahkamah Agung 175

5.2 Konsepsi Perbandingan Hukum Acara Pengujian Peraturan Perundang-undangan di Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi 182

5.2.1 Ruang Lingkup yang Diuji 183

5.2.2 Proses Persidangan 184

5.2.3 Legal Standing (Kedudukan Pemohon) 185

5.2.4 Jenis Amar Putusan 186

5.3 Analisis Problematika Pelaksanaan Judicial Review dalam Pengujian Peraturan Perundang-undangan di Dua Lembaga Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi 188

5.3.1 Problematika Konseptual 189

5.3.2 Problematika Terjadinya Konflik Kelembagaan 191

5.4 Analisis Proses Pengujian Peraturan Perundang-undangan yang Tidak Ideal di Mahkamah Agung 192

5.4.1 Pengujian Tanpa Persidangan 198

5.4.2 Tanpa Batasan Waktu yang Jelas 199

5.4.3 Mengajukan Permohonan Harus Membayar 200

5.4.4 Pengucapan dan Isi Putusan 201

5.4.5 Putusan Tak Serta-Merta Berlaku 202

5.5 Pengaturan Penerapan Keterbukaan dan Akuntabilitas Pengujian Peraturan Perundang-undangan 212

5.6 Perbandingan Pengujian Peraturan Perundang-undangan di Beberapa Negara 220

5.6.1 Judicial Review di Amerika Serikat 222

5.6.2 Judicial Review di Jerman 224

5.6.3 Perancis 228

5.6.4 Judicial Review Austria 231

5.6.5 Praktik Judicial Review di Indonesia 234

5.7 Pengujian Peraturan Perundang-undangan sebagai Pembangunan Hukum Indonesia 241

5.7.1 Perubahan Konstitusi Pengujian Peraturan Perundang-undangan 243

5.7.2 Efektivitas Kewenangan Pengujian Peraturan Perundang-undangan 246

DAFTAR PUSTAKA 251

PARA PENULIS 261

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Teori-teori Negara Hukum: Perspektif Kewenangan Mahkamah Agung dalam Melakukan Pengujian Peraturan Perundang-undangan di Bawah Undang-Undang”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Anda mungkin juga suka…