Tasawuf Nusantara. Rangkaian Mutiara Sufi Terkemuka
Rp 70.000
Ebook
WhatsApp
Deskripsi
Tulisan tentang perkembangan tasawuf di negeri kita ini relatif belum banyak.relatif belum banyak. Naskah Tasawuf Nusantara dimaksudkan pada mulanya sebagai bahan awal untuk mengajar mata kuliah Tasawuf Nusantara di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta.Namun untuk informasi yang lebih luas jangkauannya dan menghubungkannya dengan masa sekarang, penulis menambahkan bahasan tentang beberapa riwayat tokoh sufi mutakhir yang cukup terkemuka. Harapan kami adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan para mahasiswa khususnya dan pembaca umumnya tentang betapa besar dinamika perkembangan tasawuf dan praktiknya di negeri kita sejak zaman Wali Songo hingga di abad kita sekarang ini. Semoga kita dapat bercermin dan mengambil manfaat dari ilmu dan amal para ulama kita tersebut, karena para beliau telah memberi contoh dan teladan sebagai hamba Allah yang ‘alim, ‘amil, dan ‘abid sepanjang hidupnya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar v
Bab 1 Pendahuluan 1
Bab 2 Tasawuf dan Penyebarannya di Indonesia 7
A. Wali Songo 7
1. Syekh Maulana Malik Ibrahim 11
2. Raden Rahmat 20
3. Sunan Makdum Ibrahim 27
4. Raden Paku 31
5. Syarif Hidayatullah 41
6. Ja’far Sodiq 44
7. Raden Prawoto 48
8. Syarifuddin 50
9. R.M. Syahid (Raden Said) 54
B. Syekh Siti Jenar 61
Bab 3 Tasawuf Nusantara Abad XVI Hingga Abad XIX dan XXI 75
A. Hamzah Fansuri 75
B. Syamsuddin Sumatrani 82
C. Nuruddin al-Raniri 89
1. Sejarah Hidupnya 89
2. Kitab-kitab Karangan Nuruddin al-Raniri 98
D. ‘Abd al-Shamad al-Palimbani 102
1. Sejarah Hidupnya 102
2. Karya-karya ‘Abd al-Shamad al-Palimbani 109
E. Muhammad Nafis al-Banjari 110
F. Syekh Yusuf al-Makassari 124
1. Perjuangannya 129
2. Ajarannya 132
3. Karya-karya al-Makassari 140
3. Karier Intelektual Syekh Yusuf Makassar 147
G. Daud al-Fatani 150
H. Ismail al-Minangkabawi 159
1. Sejarah Hidupnya 159
I. ‘Abd al-Wahhab Rokan dari Langkat 170
1. Syekh Abdul Wahhab dan Pesantren Babussalam 170
2. Perkembangan di Sumatera pada 1880-an 174
3. Tarekat Naqsyabandiyyah dan Elite Tradisional 175
j. Syekh Ahmad Khatib Sambas 176
K. ‘Abd al-Karim Banten 182
L. Syekh Muslih ibn ‘Abd al-Rahman dari Mranggen, Demak, Jawa Tengah 184
1. Al-Futuhat al-Rabbaniyyah wa al-Fuyudhat al-Ilahiyyah fi al-Thariqah al-Qadiriyyah wa al-Naqsyabandiyyah 188
2. ‘Umdat al-Salik fi Khayr al-Masalik 190
3. Risalah Tuntunan Tarekat Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah 191
4. Munajat al-Thariqah al-Qadiriyyah wa al- Naqsyabandiyyah wa Ad’iyatuh. 195
5. Al-Nur al-Burhani fi Tarjamat al-Lujayn al-Dani fi Dzikr Nubdzah min Manaqib al-Syekh ‘Abd al-Qadir al-Jaelani 199
6. Komentar Umum Atas Karya Kiai Muslih 200
M. K.H. Romly Tamim dan Pesantren Darul ‘Ulum, Jombang, Jawa Timur 201
1. Karya Tulis Kiai Romly Tamim 203
N. K.H. A. Shohibulwafa Tajul ‘Arifin (Abah Anom) dan Pengembangan Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat 216
1. Pandangan Abah Anom Terhadap Peran Tarekat di Masyarakat 220
2. Survei Atas Karya Tasawuf Abah Anom 228
Bab 4 Penutup 253
Daftar Pustaka 255