Deskripsi
Surau, sebagai lembaga pendidikan Islam di Minangkabau, Sumatra Barat, tetap menjadi bagian integral dari collective memory orang-orang Minang secara kesel uruhan. Wacana tentang surau tetap hadir dalam masyarakat Minang, baik di ranah Minangsendiri maupun di rantau. Pembicaraan tentang surau semakin menghangat ketika program otonomisasi daerah mulai diterapkan. Surau, dalam konteks otonomisasi, dipercaya masyarakat Minang dapat membangkitkan batang tarandam, yakni rnelahirkan ulama-ulama besar, seperti pernah dihasilkan surau di masa silam. Buku ini ingin melihat viabilitas surau di tengah ekspansi pesantren di Sumatra Barat—yang sebenarnya telah tumbuh dan berkembang pesat di Pulau Jawa, dalam dasawarsa terakhir. Untuk memperkaya tema bahasan, dalam buku ini juga disertakan makalah-mal<alah yang memuat pemikiran terkini penulis tentangsurau. Kajian buku ini terfokus pada lembaga pendidil<an tradisional masyarakat Minang. Buku ini penting dibaca oleh kalangan pendidik, sejarawan, tokoh agama, dan masyarakat secara umum. Karena, di dalamnya terekam bagaimana wajah sistem pendidikan tradisional di Indonesia dalam menyongsong modernisasi dan masa-masa transisi.