Deskripsi
Matakuliah “Sosiologi Korupsi” yang digunakan pada Prodi Pendidikan Sosiologi, FHIS, Undiksha diasuh dengan cara membentuk tim dosen/pengajar, terdiri dari dua staf pengajar/dosen dengan latar belakang keilmuan yang berbeda, yakni Akuntansi dan Antropologi/Sosiologi. Mengingat keterbatasan buku panduan atau referensi mengenai Sosiologi Korupsi ini sebagai buku ajar (textbook) bagi dosen/pengajar matakuliah tersebut, maka disusunlah buku teks ini yang diberi judul: Sosiologi Korupsi Kajian Multiperspektif, Integralistik, dan Pencegahannya.
Buku ini mengkaji dan menyajikan masalah korupsi dengan menggunakan berbagai sudut pandang (perspektif) teoretis, tidak saja mengedepankan teori-teori sosiologi konvensional dan teori kritis, namun juga dari sudut pandang agama atau religiositas—lebih banyak dari perspektif Hindu. Melalui sudut pandang kajian multiperspektif ini diharapkan para mahasiswa, dosen/pengajar, praktisi, dan masyarakat umum dapat memahami masalah korupsi ini secara integralistik dan sekaligus dapat menumbuhkan kesadaran tentang betapa pentingnya upaya pencegahan tindak pidana korupsi, terutama melalui jalur pendidikan antikorupsi di berbagai agen pendidikan.
Disajikan dalam tujuh topik utama yang berkaitan dengan tema besar Sosiologi Korupsi, buku referensi penting yang terbilang masih langka ini menyajikan pembahasan mengenai: (1) Sosiologi dan Sosiologi Korupsi; (2) Pengertian Korupsi, Penyebab dan Polanya; (3) Melacak Akar Korupsi pada Superstruktur Ideologi; (4) Melacak Akar Korupsi dalam Sejarah; (5) Korupsi pada Era Masyarakat Konsumsi; (6) Koruptor = Kafir Adharma = Raksasa = Kurawa = Lupa pancasila; dan Pencegahan Korupsi Melalui Pendidikan Anti-Korupsi. Melihat substansi isi buku ini, bisa dikatakan buku ini sangat penting tidak saja bagi masyarakat akademik, tetapi juga penting untuk dipahami oleh masyarakat luas lintas budaya dalam menyikapi penyakit sosial masyarakat—tindak pidana korupsi—yang sudah sangat akut, bahkan telah “membudaya” pada masyarakat Indonesia.
Daftar Isi
PRAKATA v
DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR xi
DAFTAR TABEL xiii
BAB I SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI KORUPSI 1
A. Pendahuluan 1
B. Apakah Sosiologi? 1
1. Pengertian Sosiologi: Etimologis dan Terminologis 2
2. Pengertian Sosiologi secara Lebih Perinci 3
C. Apakah Sosiologi Korupsi? 7
1. Sekilas Latar Belakang Kemunculan Sosiologi Korupsi 7
2. Hakikat Sosiologi Korupsi 13
D. Multiperspektif dalam Mengkaji Masalah Sosial 19
1. Apa Makna Pendekatan Multiperspektif? 19
2. Sosiologi Korupsi yang Integralistik 22
BAB 2 PENGERTIAN KORUPSI, PENYEBAB DAN POLANYA 31
A. Pendahuluan 31
B. Makna: Korupsi secara Etimologis dan Terminologis 31
1. Korupsi secara Terminologis 31
2. Makna Korupsi secara Terminologis 35
3. Berbagai Jenis Korupsi 42
C. Penyebab Korupsi 49
1. Penyebab Korupsi Kelas Sosial PNS Versus Petani 49
2. Penyebab Korupsi Bersumberkan pada Jaringan Sosial 54
3. Penyebab Korupsi Hubungan Kekuasaan dalam Keluarga 58
4. Penyebab Korupsi adalah Kegagalan Pendidikan 62
5. Penyebab Korupsi Bersumber pada Sistem Kepolitikan 66
6. Korupsi politik dan “bohirkrasi” 71
7. Penyebab Korupsi Bersumber pada Infrastruktur Materiel 76
8. Segitiga Kecurangan (Fraud Triangle) 82
D. Pola Korupsi 86
1. Pola Korupsi pada APBD/APBN 86
2. Pola Korupsi Hierarkis Berjemaah 88
3. Kecurangan Kategori Korup dalam Pengadaan Barang 90
4. Pola Korupsi di Lingkungan Penegak Hukum 94
5. Pola Nepotisme dalam Masyarakat 95
BAB 3 MELACAK AKAR KORUPSI PADA SUPERSTRUKTUR IDEOLOGI 103
A. Pendahuluan 103
B. Harmonisisme dan Klientilisme dalam Masyarakat 104
1. Harmonisisme sebagai Ideologi Umum 105
2. Harmonisme dalam Tautan Klientilisme 107
3. Harmonisisme, Klientilisme dan KKN 110
4. KKN sebagai Transformasi Budaya Tradisional 114
5. Klientilisme dan Harmonisme Teologis 118
C. Korupsi: Perspektif Kontrol Sosial Empat Budaya 122
1. Korupsi: Perspektif Budaya Malu 122
2. Korupsi: Perspektif Budaya Dosa 125
3. Korupsi: Perspektif Budaya Bersalah 129
4. Korupsi: Perspektif Budaya Takut 134
5. Masyarakat Permisif Terhadap Korupsi 137
6. Politik Korup Bukti Sikap Ramah pada Korupsi 139
7. Politik Korup = Pelacur = Perspektif Niti Santaka 143
D. Strategi Koruptor untuk Menutupi Korupsi 146
1. Kebocoran, Tahu Sama Tahu dan Tutup Malu 146
2. Ungkapan Kebahasaan Lain untuk Menopengi KKN 149
3. Bahasa Sandi Korupsi Besar 154
E. Korupsi dan Kepribadian 157
1. Korupsi sebagai Gejala Psikokultural 157
2. Korupsi Perspektif Model Belajar Sosial 159
3. Korupsi Perspektif Triad Gelap 162
BAB 4 MELACAK AKAR KORUPSI DALAM SEJARAH 167
A. Pendahuluan 167
1. Pemikiran: Roh Kebudayaan Bereinkarnasi dalam Sejarah 168
2. Ideologi Dewa-Raja Bereinkarnasi pada Kerajaan Islam Jawa 170
3. Inkarnasi Ideologi Dewa-Raja pada Birokrasi Patrimonial 174
B. Birokrasi Patrimonial Zaman Panjajah Belanda 176
1. VOC Memperkuat Birokrasi Patrimonial 177
2. Pembenahan Sistem Birokrasi Secara Setengah Hati 179
C. Sistem Birokrasi Patrimonial Masa Kemerdekaan 184
1. Birokrasi Patrimonial Tetap Berlanjut 185
2. Revolusi 1945 yang Gagal 195
BAB 5 KORUPSI PADA ERA MASYARAKAT KONSUMSI 199
A. Pendahuluan 199
B. Korupsi Perspektif Agama Hindu 199
1. Manusia Ibarat Kereta 200
2. Korupsi: Tubuh dan Pancaindra Menguasai Akal Budi 202
3. Korupsi: Perspektif Segitiga Hasrat (Segitiga Ta) 207
C. Lingkungan Makro Penyebab Korupsi 211
1. Globalisasi dan Kemunculan Masyarakat Komoditas 211
2. Hasrat Karnal dan Libidinal 216
3. Hasrat Memiliki Anggota DPRD dan Kepala Daerah 218
4. Fundamentalisme Pasar Meluas ke Bidang Politik 222
5. Komodifikasi Hasrat Membutuhkan Uang 225
6. Neoprimitivisme dan Korupsi 229
7. Pasar Politik Oligopoli Penyebab Korupsi 231
8. Kebahagiaan Tujuan Hasrat Menjadi 237
9. Koruptor: Kebahagiaan sebagai Komoditas 241
10. Koruptor = Manusia Berhala Kepalsuan dan Uang 249
11. Tiga Pilar Kebahagiaan + Enam Se 252
BAB 6 KORUPTOR = KAFIR ADHARMA = RAKSASA = KURAWA= LUPA PANCASILA 257
A. Pendahuluan 257
B. Fungsi Positif Korupsi 258
1. Korupsi Tindakan Kalkulatif 258
2. Fungsi Korupsi bagi Individu 259
3. Fungsi Positif Korupsi bagi Negara 263
C. Fungsi Negatif Korupsi 268
1. Korupsi Melanggar Hukum 270
2. Agama Islam Mengafirkan Koruptor 272
3. Korupsi Manusia Raksasa Pengikut Adharma 275
4. Korupsi: Perspektif Agama Buddha dan Kristen 282
5. Koruptor Manusia Lupa Pancasila 285
6. Oknum ahli Hukum dan Agamawan Korupsi: Mengapa? 290
D. Korupsi Berbahaya Bagi Negara 295
1. Korupsi Mendistorsi Pembangunan Politik 296
2. Korupsi Mendistorsi Pembagunan Sosial Ekonomi 301
3. Korupsi Menimbulkan Kerusakan secara Sistemik 305
4. Korupsi: Neoprimitivisme dan Budaya Serakah 308
BAB 7 PENCEGAHAN KORUPSI MELALUI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI 313
A. Pendahuluan 313
B. Penanggulangan Korupsi Melalui Pencegahan 314
1. Perbedaan Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi 314
2. Apa Itu Pendidikan Antikorupsi? 316
3. Pendidikan Antikorupsi dan Tujuan Pendidikan Nasional 320
C. Pendidikan Antikorupsi: Perspektif Agensi 323
1. Keluarga sebagai Agen Pendidikan Antikorupsi 324
2. Pola Pendidikan Antikorupsi dalam Keluarga 328
3. Sekolah sebagai Agen Pendidikan Antikorupsi 333
4. Peran Perguruan Tinggi dalam Pendidikan Antikorusi 340
5. Peran Media dalam Pencegahan Korupsi 344
D. Peran Masyarakat dalam Pencegahan Korupsi 349
1. Masyarakat Politik dan Spiritualitas Politik 349
2. Spiritualitas politik dalam Perspektif Kebudayaan 353
3. Politik Spiritualitas Asta Brata: Kasus Agama Hindu 356
4. Inkulkasi: Pendidikan Politik sebagai Keniscayaan 364
5. Pencegahan Korupsi Melalui Pendidikan Agama 368
6. Pikiran = Rajendra: Perspektif Kahlil Gibran 374
7. Peran Masyarakat Sipil dalam Pencegahan Korupsi 378
8. Peran Masyarakat Bisnis dalam Pencegahan Korupsi 381
DAFTAR PUSTAKA 385
TENTANG PENULIS 413
Ulasan
Belum ada ulasan.