PRINSIP-PRINSIP DASAR KRIMINOLOGI Edisi Kesebelas

Rp 278.000

WhatsApp

SKU: 0b1ec366924b Kategori: ,

Deskripsi

Edisi Kesebelas ini sudah direvisi secara menyeluruh. Dua bab baru menyajikan perkembangan terbaru di bidang ini. Bagian-bagian baru telah ditambahkan ke dalam 15 bab, dan bagian-bagian yang sudah usang ditanggalkan. Konsep utama dan ide kunci di setiap bab telah dikembangkan. Statistik tindak kejahatan dan pengadilan juga diperbarui, dan perubahan dalam kebijakan pengadilan pidana dan program peradilan ditinjau kembali. Karenanya, edisi ini telah mengalami pembaruan secara serius.

Bagian pertama membahas fakta kejahatan dan delinkuensi dan menghubungkan nya dengan teori asosiasi diferensial dan organisasi diferensial Sutherland. Data faktual yang dibahas mencakup berbagai macam tindak kejahatan dan tingkat delinkuensi dengan variabel usia, jenis kelamin, status sosio-ekonomi, pendidikan dan variabel lainnya, serta kejadian yang dilakukan oleh penjahat dan delinkuen dengan berbagai karakteristik fisik, psikologis, dan sosial serta prosesnya. Teori asosiasi diferensial dan teori penyebab tindak kejahatan alternatif dievaluasi dari sudut pandang kemampuan komparatifnya untuk “memahami” fakta-fakta tersebut.

Bagian kedua membahas fakta yang berkaitan dengan kontrol kejahatan dan delinkuensi dan berhubungan dengan teori sosiologis dan psikologis tentang hukuman  dan intervensi, serta dengan teori asosiasi diferensial dan teori organisasi sosial diferensial. Hukuman badan, hukuman penjara, hukuman masa percobaan, dan terapi kelompok, misalnya, diidentifikasi sebagai reaksi masyarakat terhadap tindak kejahatan. Dibahas pula variasi dari reaksi ini beserta teori-teori yang berusaha menjelaskan reaksi yang dipaparkan di sini. Konflik antara hukuman dan penanganan penjahat didokumentasikan, dan dibahas konsekuensi dari konflik ini terhadap organisasi dan operasi polisi, pengadilan, departemen probation, parole agency, dan penjara. Kemudian diuraikan implikasi dari teori asosiasi diferensial dan teori organisasi sosial diferensial terhadap administrasi koreksional dan reformasi pelaku kejahatan.

Informasi Tambahan

Berat 810 g
Berat Buku (gram)

780

Cetakan

1

Halaman

768

ISBN

978-602-422-308-3

Jenis Cover

Art Carton 260 gr

Jilid
Kertas Isi

Book Paper

Pengarang

Edwin H. Sutherland

Tahun Terbit

Sep-18

Ukuran

17 x 24

Daftar Isi

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
Bagian Pertama: Studi Kejahatan dan Delinkuensi 1
BAB 1 KRIMINOLOGI DAN HUKUM PIDANA 3
A. Definisi Konvensional untuk Kejahatan dan Hukum Pidana 4
1. Karakteristik Hukum Pidana 4
2. Karakteristik Kejahatan 7
B. Kejahatan dan Penjahat 11
1. Relativitas Kejahatan 12
2. Klasifikasi Kejahatan 13
3. Identifikasi Penjahat 15
C. Problem Kejahatan 17
1. Biaya Ekonomi Kejahatan 17
2. Biaya/Kerugian Non-Ekonomi dari Kejahatan 20
D. Kemungkinan Ilmu Kriminologi Ilmiah 21

BAB 2 SOSIOLOGI HUKUM PIDANA 24
A. Hukum sebagai Agensi Kontrol Sosial 25
Bentuk-bentuk Kontrol Legal 27
B. Perkembangan Hukum 29
1. Perkembangan Masyarakat dan Hukum 30
2. Evolusi Sistem Hukum Amerika 32
3. Pola Perkembangan Legal 37
C. Akar Hukum Pidana 38
1. Perspektif Konsensus 38
2. Perspektif Konflik 42
D. Efek Hukum Pidana 49
1. Mengontrol Konflik 49
2. Mempromosikan Konflik 50
3. Kapasitas untuk Mengubah Sikap dan Perilaku 51
E. Kesimpulan 54

BAB 3 UKURAN KEJAHATAN DAN DELINKUENSI 55
A. Sumber Statistik Kejahatan 56
1. Laporan Federal dan Negara Bagian 56
2. Viktimisasi dan Survei Swa-Laporan 59
B. Kejahatan yang Dikenali Polisi 61
1. Kecukupan Ukuran 63
C. Merajalelanya Kejahatan di Amerika Serikat 66
D. Kesimpulan 75

BAB 4 PERSPEKTIF DAN METODE 77
A. Aliran-aliran Kriminologi 77
1. Aliran Klasik 78
2. Aliran Kartografis 79
3. Aliran Sosialis 80
4. Aliran Tipologis 81
5. Aliran Sosiologis 83
B. Pendekatan Multiple-Factor 85
C. Metode Mempelajari Kejahatan 88
1. Statistik Penjahat dan Kejahatan 88
2. Studi Kasus Individual 90
3. Induksi Analitik 92
4. Observasi Partisipan 93
5. Metode Eksperimental 93
D. Kesimpulan 94

BAB 5 TEORI PERILAKU KRIMINAL SOSIOLOGIS 96
A. Problem untuk Teori Kriminologi 96
B. Dua Tipe Penjelasan Perilaku Kriminal 98
C. Teori Asosiasi Diferensial 99
D. Asosiasi Diferensial dan Kriminalitas Individual 101
1. Beberapa Kesalahan Interpretasi 102
2. Beberapa Kritik Substantif 104
E. Asosiasi Diferensial dan Tingkat Kejahatan 112
F. Kesimpulan: Manfaat Asosiasi Diferensial 114

BAB 6 KEJAHATAN, DELINKUENSI, DAN STRUKTUR SOSIAL 116
A. Organisasi Sosial Diferensial 116
B. Perkembangan Konflik Normatif 118
1. Kompetisi 118
2. Mobilitas 125
3. Interprenetrasi Kultural 127
C. Tendensi ke Arah Integrasi 129

BAB 7 KONDISI FISIK DAN MENTAL 132
A. Efek Kondisi Fisik 132
1. Kondisi Genetik 132
2. Kondisi Anatomi 137
3. Kondisi Neurologis 139
4. Kondisi Biokimia 142
B. Efek Kondisi Mental 144
1. Retardasi Mental 145
2. Gangguan Psikotik 149
3. Gangguan Personalitas 154
4. Penyalahgunaan Substansi 158
C. Kesimpulan 166

BAB 8 RASIO USIA, JENIS KELAMIN DAN RAS 167
A. Rasio Usia dalam Kejahatan 167
B. Menjelaskan Rasio Usia 175
C. Rasio Jenis Kelamin dalam Kejahatan 175
Menjelaskan Rasio Jenis Kelamin 179
D. Rasio Ras dalam Kejahatan 181
E. Menjelaskan Rasio Ras 187
F. Kesimpulan 188

BAB 9 POLA-POLA KULTURAL 190
A. Pola Regional 190
B. Pola Urban-Rural 192
Menjelaskan Perbedaan Urban-Rural dalam Tingkat Kejahatan 197
C. Pola dalam Kota 198
1. Menjelaskan Area Delinkuensi 200
2. Nondelinkuensi di Area Delinkuensi 202
D. Pengaruh Lingkungan: Teman Sebaya 203
E. Pengaruh Lingkungan: Geng 206
1. Bentuk Organisasi 207
2. Aktivitas Geng 210
3. Perkembangan Geng 213
F. Pengaruh Lingkungan yang Lain 217

BAB 10 PROSES DAN POLA KELUARGA 221
A. Pola Keluarga 222
1. Kriminalitas dalam Rumah 223
2. Broken Home 224
3. Disiplin dan Pengawasan 229
B. Proses Umum 231
C. Saudara Delinkuen dan Nondelinkuen 234

BAB 11 POLA INSTITUSIONAL 237
A. Institusi Ekonomi 237
1. Rasio Kelas Sosial 238
2. Variasi Berdasar Area 242
3. Variasi Berdasarkan Waktu 244
4. Kesimpulan 245
B. Institusi Pemerintahan 246
1. Sikap Terhadap Pemerintah dan Hukum 247
2. Korupsi Politik 249
c. Institusi Religius 252
D. Institusi Pendidikan 254
1. Efek Prestasi Pendidikan dan Akademik 255
2. Pengalaman Pendidikan dan Delinkuensi 256
E. Media Massa 260
1. Media Berita dan Kejahatan 260
2. Dramatisasi Kejahatan 262
F. Kesimpulan 266

BAB 12 SISTEM DAN PROSES PERILAKU 267
A. Kesempatan Berbuat Kejahatan 267
B. Karier Kriminal 269
1. Pola Pengembangan Karier 269
2. Karakteristik Karier 271
C. Segregasi Kriminal 276
D. Konflik dan Kompetisi dengan Pejabat 278
E. Organisasi Sosial Penjahat 280
1. Bentuk-bentuk Organisasi 280
2. Investigasi Kejahatan Terorganisasi di Amerika Serikat 284
3. Struktur Organisasi 288
4. Korupsi Sistem Politik dan Penegak Hukum 291
5. Permintaan, Penawaran, dan Profit 292
F. Sistem Perilaku 294
Pencurian Profesional sebagai Sistem Perilaku 296
G. Kesimpulan 301

Bagian Kedua: Pemrosesan Kejahatan dan Delinkuensi 303
BAB 13 VARIASI DALAM KEBIJAKAN PUNITIF 305
A. Definisi Hukuman 306
B. Variasi dalam Reaksi Punitif Terhadap Pelanggaran Hukum 307
C. Variasi dalam Metode untuk Mengimplementasikan Reaksi Punitif 311
1. Hukuman Mati 311
2. Pengusiran dan Pemindahan 316
3. Siksaan Fisik 317
4. Degradasi Sosial 318
5. Penjara 320
6. Denda Finansial 325
7. Restitusi 327
D. Kesimpulan 329

BAB 14 KEBIJAKAN PUNITIF DAN STRUKTUR SOSIAL 330
A. Variasi dalam Eksekusi Reaksi Punitif Resmi 330
1. Mitigasi Penalti 331
2. Penjatuhan Hukuman Diferensial 333
B. Variasi dalam Justifikasi Reaksi Punitif 334
1. Hukuman sebagai Retribusi 336
2. Hukuman sebagai Deteren Umum 337
3. Hukuman sebagai Deteren Spesifik 342
4. Hukuman dan Solidaritas Sosial 343
C. Menguji Efektivitas Hukuman: Hukuman Mati 343
1. Hukuman Mati sebagai Deteren Kejahatan 344
2. Hukuman Mati dan Kepastian Hukuman 348
3. Hukuman Mati sebagai Alternatif Ekonomis 349
4. Hukuman Mati dan Kesalahan yang Tak Dapat Diperbaiki 349
D. Teori Hukuman 350
1. Teori Konsistensi Kultural 350
2. Teori Kambing Hitam 353
3. Teori Struktur Sosial 354
E. Kesimpulan tentang Teori Hukuman 359

BAB 15 INTERVENSI 361
A. Hukuman Versus Intervensi 361
B. Intervensi dan Studi Penyebab Kejahatan 364
C. Konflik Antara Metode Punitif dan Intervensionis 366
1. Argumen Pendukung Hukuman 366
2. Keterbatasan Hukuman 369
3. Dasar Hukum Konflik 371
D. Implementasi Reaksi Intervensionis: Individualisasi 373
1. Metode Klinis 374
2. Metode Relasi-Kelompok 376
E. Hambatan Inovasi 378

BAB 16 POLISI 382
A. Komposisi Polisi 383
B. Konflik Antara Tanggung Jawab dan Kekuasaan Polisi 386
1. Pelaksanaan Diskresi Polisi 387
2. Tugas Administratif dan Layanan Publik 390
3. Undang-Undang Penangkapan 392
4. Restriksi Legal 394
5. Kontrol Politik Polisi 398
C. Polisi dan Reaksi Punitif dan Intervensionis 400
1. Reaksi Punitif 400
2. Reaksi Intervensionis 402
D. Tren dalam Tugas Polisi 403
1. Kebebasan dari Pengaruh Politik 403
2. Koordinasi dan Konsolidasi 404
3. Peningkatan Personel 405
4. Perubahan Penugasan 408
5. Kerja Pencegahan 410
6. Polisi dan Publik 411

BAB 17 PEMBEBASAN DAN PENAHANAN PRA-PERSIDANGAN 413
A. Pembebasan Sebelum Pengadilan 413
1. Pembebasan Tak Resmi 414
2. Pembebasan dengan Surat Perintah Habeas Corpus 415
3. Pembebasan dengan Jaminan 415
B. Aspek Punitif dari Penahanan 421
1. Tipe Institusi Penahanan 422
2. Pemeliharaan dan Operasi Institusi Penahanan 423
3. Penjelasan Kondisi Punitif di Penjara 426
C. Alternatif untuk Institusi Penahanan 427

BAB 18 PENGADILAN KRIMINAL 431
A. Organisasi Sistem Pengadilan Amerika 431
B. Pengajuan Prosekusi/Penuntutan dan Grand Jury 433
C. Aktor Utama dalam Pengadilan Kriminal 435
1. Jaksa Penuntut 435
2. Pengacara Pembela 438
3. Hakim 442
D. Pengadilan 449
1. Juri 449
2. Bukti dan Kesaksian 451
3. “Sporting Theory” tentang Keadilan 452
4. “Bargain Theory” tentang Keadilan 453
5. Keadilan “Cash Register” 460
E. Pengadilan sebagai Agensi Kesejahteraan 460

BAB 19 PENGADILAN ANAK 462
A. Akar dan Perkembangan Pengadilan Anak 463
B. Karakteristik Pengadilan Anak 464
C. Definisi Umum Delinkuensi 465
1. Yurisdiksi Ekuitas atau Chancery Jurisdiction 467
2. Prosedur Informal 467
3. Prosedur Kriminal 472
D. Yurisdiksi Pengadilan dalam Kasus Anak 475
E. Hakim Pengadilan Anak 476
F. Kesuksesan Pengadilan Anak 478
F. Usulan Modifikasi Pengadilan Anak 480
1. Merger dengan Pengadilan Keluarga 480
2. Dialihkan ke Agensi Sosial 481
3. Konsolidasi dengan Pengadilan Pidana 484

BAB 20 PROBATION 486
A. Sifat Probation 486
B. Asal-Muasal, Perkembangan dan Cakupan Probation 488
B. Organisasi Departemen Probation 490
C. Seleksi Penerima Probation 491
D. Syarat-Syarat Probation 494
E. Pengawasan dan Bimbingan Penerima Probation 495
1. Penempatan 495
2. Laporan Rutin 497
3. Asistensi 498
4. Intervensi 498
5. Pengawasan 500
6. Koreksi Komunitas 501
F. Kesuksesan atau Kegagalan Probation 502
G. Penilaian Probation 504

BAB 21 PERKEMBANGAN PENJARA DI AMERIKA 507
A. Penjara Awal si Amerika 507
B. Penitentiary 509
1. Sistem Pennsylvania 510
2. Sistem Auburn 511
3. Kontroversi antara Sistem Auburn dan Pennsylvania 511
C. Reformatori Anak dan Sekolah Industrial 513
D. Spesialisasi Penjara 514
E. Kontak Sosial untuk Tahanan 516
F. Penjara sebagai Hukuman 516

BAB 22 TUJUAN DAN KONDISI PENJARA 518
A. Tujuan Pemenjaraan 519
B. Klasifikasi 522 
Praktik Klasifikasi 524
C. Displin dan Kontrol 527
1. Tingkat Organisasi 527
2. Sistem Disiplin Punitif 530
D. Personel Administratif dan Penjaga 533
E. Hambatan Intervensi 536
1. Humanitarianisme sebagai “Perawatan” 537
2. Advertising yang Buruk 538
3. Birokrasi dan Rutinisasi 538
4. Profesi Versus Okupasi 539
5. Resistensi Tahanan 540
F. Keberhasilan dan Kegagalan Pemenjaraan 542
G. Decarceration 544

BAB 23 KERJA, PENDIDIKAN, DAN PROGRAM KELOMPOK DI PENJARA 547
A. Bekerja di Penjara 548
1. Tren dalam Sistem Kerja 549
2. Pembayaran Upah kepada Tahanan 553
3. Problem Administratif 553
4. Training dan Rehabilitasi 555
B. Pendidikan di Penjara 557
1. Pengembangan Pendidikan Penjara 558
2. Program Pendidikan 559
3. Pendidikan Kerja 561
4. Hambatan Pendidikan 562
5. Hasil Pendidikan Penjara 563
C. Kerja Relasi-Kelompok 564
1. Mengurangi Isolasi Narapidana 564
2. Pengaturan-Diri Tahanan 565
3. Sistem Kehormatan 567
4. Terapi Kelompok 567

BAB 24 KEHIDUPAN PENJARA 571
A. Sistem Sosial Penjara 572
B. Prisonization 577
C. Kultur Penjara 579
1. Subkultur Pencuri 579
2. Subkultur Terpidana 581
3. Subkultur Lurus 583
4. Pola Kultural Luar Penjara Lainnya 583
D. Partisipasi Diferensial dalam Subkultur Penjara 584
E. Reformasi dalam Kultur Penjara 587
F. Kerusuhan Penjara 590
1. Beberapa Manfaat Kerusuhan 591
2. Pola Kerusuhan 593
G. Usaha untuk Memodifikasi Kultur Penjara 596

BAB 25 BEBAS DARI PENJARA 599
A. Pengampunan dan Konsep yang Terkait 599
B. Undang-Undang Good-Time 600
C. Hukuman Indeterminate 601
D. Pembebasan Bersyarat 606
1. Akar, Perkembangan, dan Lingkup Parole 607
2. Dewan Parole 608
3. Menentukan Waktu Pembebasan 610
4. Pengawasan dan Pelanggaran Pembebasan Bersyarat 613
5. Kesuksesan atau Kegagalan Parole 618

BAB 26 PENCEGAHAN KEJAHATAN DAN DELINKUENSI 626
A. Kebijakan Pencegahan 628
B. Residivisme 629
1. Psikologi Sosial dari Residivisme 630
2. Metode Reformasi 632
C. Pencegahan Kejahatan 639
1. Program Umum 640
2. Organisasi Komunitas Lokal 641
3. Penanganan Orang yang Dekat-Delinkuen 643
4. Kerja Kelompok untuk Orang yang Dekat Delinkuen 645
5. Modifikasi Institusional 646
6. Reorganisasi Institusional 649
BIBLIOGRAFI 653
INDEKS

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “PRINSIP-PRINSIP DASAR KRIMINOLOGI Edisi Kesebelas”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *