Pergeseran Turut Serta Melakukan Dalam Ajaran Penyertaan: Telaah Krisis Berdasarkan Teori Pemisahan Tindak dan Pertanggungjawaban Pidana

Rp 58.000

 

 

Ebook WhatsApp

SKU: 29508910502 Kategori: ,

Deskripsi

Suatu tindakan pidana dirumuskan untuk pembuat tinggal, hanya beberapa di antaranya yang dirancang untuk menjangkau peristiwa yang melibatkan banyak orang. Untuk memperluas daya jangkau rumusan undang-undang suati delik yang didesain untuk pembuat tunggal tersebut, dibuatlah ketentuan tentang “penyertaan” (deelneming). Dilihat dari teori pembuatan yang restriktif, ketentuan tentang penyertaan mutlak adanya, yang dapat membuat selain pelaku (pleger) dari suati kejahatan, dipandang juga melakukan perbuatan yang dilarang (strafbaar). Undang-undang membatasi pemidanaan terhadap orang yang turut drts pada suatu tindak kejahatan, sepanjang memenuhi kriteria sebagai peserta perbuatan pidana dalam “ajaran Penyertaan”.

Buku ini mengkaji dan membahas secara khusus perkembangan teori pemisahan tindak pidana serta pertanggungjawaban pidana dan pengaruhnya terhadap ajaran ; turut serta. Telaah dan kajian teori serta ajaran tersebut dipandang perlu, karena hingga kini tidak banyak referensi hukum yang secara khusus membahas teori yang telah dirintis oleh Prof. Dr. Andi Zaenal Abidin, yang kemudian diperluas oleh Dr. Chairul Huda, S.H., M.H. Pembahasan dan kajian terhadap teori hukum ini kemudian menemukan momentumnya sehubungan dengan dibahasnya RKUHP di parlemen)DPR RI).

Informasi Tambahan

Jilid

Perfect Bending

Cetakan

3

Halaman

214 hlm

ISBN

978-602-7985-57-5

Jenis Cover

Art Carton

Pengarang

Muhammad Ainul Syamsu, S.H., M.H.

Tahun Terbit

Maret 2018

Daftar Isi

Kata Sambutan v
Kata Pengantar ix
Daftar Isi xi

BAB 1 BEBERAPA PERSOALAN TENTANG “TURUT SERTA
MELAKUKAN” DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA 1

BAB 2 PERBUATAN DAN PENYERTAAN 17
A. Teori Pemisahan Tindak Pidana
dan Pertanggungjawaban Pidana………………………………… 17
B. Teori tentang Perbuatan ………………………………………………. 30
1. Ajaran Perbuatan Fisik (Willed Bodily Movement)…………. 31
2. Ajaran Perbuatan Teleologis (Finale handlungslehre)……. 36
3. Teori Komunikatif tentang Perbuatan (The Communicative
Theory of Action): Pengantar Menuju Pendekatan
Integratif tentang Perbuatan ………………………………………….. 47

BAB 3 TURUT SERTA MELAKUKAN DALAM AJARAN
PENYERTAAN 59
A. Turut Serta Melakukan dalam Hukum Pidana………………. 59
1. Doktrin Turut Serta Melakukan………………………………………. 59
2. Turut Serta Melakukan dalam Aturan Hukum Pidana:
KUHP dan RKUHP…………………………………………………………… 76

BAB 4 PERGESERAN TURUT SERTA MELAKUKAN 91
A. Turut Serta dan Tindak Pidana……………………………………… 92
B. Turut Serta dan Pertanggungjawaban Pidana……………. 113
C. Turut Serta dan Pemidanaan………………………………………. 127

BAB 5 PENERAPAN TURUT SERTA MELAKUKAN
DALAM PUTUSAN PENGADILAN 143
A. Penerapan Turut Serta Melakukan
dalam Putusan Pengadilan…………………………………………. 143
1 E.C.W. Neloe, I Wayan Pugeg, dan M. Sholeh Tasripan . 146
2. Hutomo Mandala Putra ………………………………………………… 158
3. Pollycarpus Budihari Priyanto………………………………………. 165

BAB 6 PERGESERAN TURUT SERTA MELAKUKAN
DALAM PUTUSAN PENGADILAN 171
A. Samadikun Hartono…………………………………………………….. 172
B. Habib Muhammad Rizieq Syihab………………………………… 178
C. Antasari Azhar……………………………………………………………. 190

Daftar Pustaka 203
Tentang Penulis 213