MENUMPAS BANDAR MENYONGSONG FAJAR Sejarah Penanganan Narkotika di Indonesia

Rp 78.000

Ebook WhatsApp

Deskripsi

Sejarah perdagangan narkotika sejak zaman kolonial sampai saat ini menunjukkan sejumlah hal yang patut dijadikan pelajaran. Fakta sejarah adalah informasi edukatif. Dengan mengenal sejarah, para penentu kebijakan, praktisi dan publik sebagai warga bangsa selayaknya dapat belajar banyak, agar tidak mengulang kesalahan masa lalu. Buku ini sebagai salah satu cara untuk mewujudkan upaya tersebut.

Dalam tatanan ekonomi politik dunia perdagangan narkotika terbukti sebagai instrumen geopolitik yang andal. Lebih jauh hal ini mengarah kepada apa yang belakangan disebut sebagai narcoterrorism-meski masih perlu dipelajari lebih jauh. Tetapi terdapat kesamaan dari tujuannya untuk menghancurkan sebuah bangsa, ideologi, bahkan peradaban (norma, nilai, budaya) yang seharusnya tidak dianggap enteng.

Bagaimana sejarah perdagangan narkotika Indonesia di masa lalu? Van Luijk dan Van Ours, dua peneliti sejarah ekonomi menemukan dua model perdagangan opium setelah VOC gagal mempertahankan perdagangan komoditas tersebut pascakekalahan Belanda dalam perang dengan Inggris serta hilangnya hak untuk mendatangkan candu dari India (1795). Model pertama dikenal dengan istilah perdagangan dengan menggunakan sistem revenuefarming di periode pertama (1806-1890). Pada model ini, hak impor dan distribusi opium dibuka untuk umum. Pada periode kedua (1890-1904), model perdagangan memberlakukan sistem opium regie. Pada sistem ini perdagangan opium kembali dikendalikan dan dimonopoli Belanda. Dalih yang dipakai adalah untuk mengendalikan pasar dan “menekan” penggunaan opium rakyat serta dampak buruknya terhadap kesehatan.

Apa pun sistem perdagangan yang dipakai, sejarah menunjukkan bahwa di Pulau Jawa pernah berlaku kebijakan untuk melegalkan penggunaan candu. Isu ini agak mirip dengan adanya imbauan untuk melegalisasi beberapa jenis narkoba saat ini. Bangsa Indonesia perlu belajar dari sejarah yang telah terjadi jika tak ingin mengulangi kesalahan masa lalu pada masa kini atau di waktu mendatang.

PARA PENULIS

Ardhi Subandri, M.Si. Setelah menyelesaikan studi magister (S-2) di Pascasarjana Kajian Ketahanan Nasional Universitas Indonesia. berdinas di Kepolisian Negara Republik Indonesia, antara lain di Dispers Mabes POLRI dan Polda Banten. Selanjutnya bertugas di lingkungan Badan Narkotika Nasional (BNN). Mengikuti pelatihan penanggulangan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, antara lain: Life Skill  Training for PDE (Preventive Drugs Education) Implementers in the ASEAN Region, Manila, Philippines. Menjadi narasumber berbagai kegiatan ilmiah di lingkungan POLRI dan BNN, antara lain mengenai masalah sejarah, permuseuman dan kemasyarakatan. Jabatan terakhirnya adalah Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bangka Belitung. Kembali ke Mabes POLRI dengan pangkat Komisaris Besar Polisi.

Suradi, M.Si. adalah dosen dan penulis buku yang cukup produktif. Selama 30 tahun lebih berkecimpung di media massa sebagai jurnalis sejak 1991 dengan berpindah media, terakhir sebagai Asisten Redaktur Pelaksana di Koran Jakarta. Saat ini sebagai dosen di Akademi Televisi Indonesia (ATVI) Jakarta. Sejumlah karya yang telah diterbitkan antara lain Haji Agus Salim dan Konflik Politik Dalam Sarekat Islam, Pustaka Sinar Harapan, 1997 diberi pengantar Dr. Taufik Abdullah dan dicetak ulang oleh Penerbit Mata Padi, Yogya, 2014. Biografi Politik Dr. Marwah Daud Ibrahim, Bintang dari Timur, 2004, Biografi Politik Zaenal Maarif MA, Sang Pemberontak dari Kalitan, 2005, Biografi Erman Suparno (mantan Menaker) Politikus si Tukang Beton, 2005 bersama beberapa teman. Lalu, menulis buku Biografi Hj, Melani Leimena Suharli Garuda di Dadaku (mantan Waka MPR), terbit Juni 2014 kemudian buku kedua Hj. Melani Leimena Suharli, Makna Sebuah Pengabdian, terbit, April 2019. Menyunting buku karya Dubes RI untuk Rusia dan Belarus, M.Wahid Supriyadi, Diplomasi Ringan dan Lucu: Kisah Nyata yang diterbitkan Matapadi, Yogyakarta, 2020. Buku terakhirnya, Bangga Menjadi Guru SMAN 8 Jakarta diberi pengantar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan,Siti Nurbaya, Diterbitkan Diomedia, Solo, Juni 2021.

Toto Widyarsono, saat ini aktif dalam Kegiatan Riset, Publikasi dan Edukasi. Anggota Tim dan Penulis antara lain: The Non Aligned Movement in the Next Millenium. Panitia Buku Non Blok, Media Indonesia Group, 1995; Menyimak Bendungan di Indonesia 1910-2006, Yayasan Kilas Teknologi Konstruksi Indonesia-Bentara Adi Cipta, 2007; Materi Pokok Publikasi dan Pameran Arsip, Universitas Terbuka, 2009; Istana-Istana Kepresidenan di Indonesia: Perjalanan Griya Bangsa Mengarungi Sejarah, Kementerian Sekretariat Negara, 2014; Memori Pergumulan Hidup: Manakala Wong Cilik Memotret Para Pembesar, Diandra Kreatif, 2018; Cahaya di Batavia: M.H. Thamrin dan Gerakan Nasionalis Kooperasi di Indoneia 1927-1941, Diandra Kreatif 2018; Melawan dalam Volksraad: M.H. Thamrin dan Gerakan Nasionalis Kooperasi di Indonesia 1927-1941, Matapadi Pressindo, 2019.

Informasi Tambahan

Berat 250 g
Cetakan

1

Halaman

204

ISBN

978-602-383-093-0

Jenis Cover

Art Carton

Jilid

Perfect Bending

Kertas Isi

Book Paper

Pengarang

Ardhi Subandri Suradi Toto Widyarsono

Tahun Terbit

Desember 2021

Ukuran

14 x 21

DAFTAR ISI

BAB 1 PROLOG: MELIHAT PENANGANAN NARKOTIKA DALAM PERSPEKTIF SEJARAH 1

BAB 2 SEJARAH DAN PERMASALAHAN NARKOBA DI INDONESIA 13

  1. Narkoba Sebelum Indonesia Merdeka 13

  2. Jalur Peredaran Opium Gelap 17

  3. Isu Mengenai Opium di Singapura pada Pergantian Abad ke-19/20 24

  4. Peran Candu pada Masa Perang Kemerdekaan RI 27

  5. Kejahatan Narkoba di Indonesia 36

  6. Faktor yang Memengaruhi Peredaran Ilegal Narkoba 41

  7. Dampak Penyalahgunaan Narkoba 45

BAB 3 BADAN NARKOTIKA NASIONAL: PEMBENTUKAN, PERKEMBANGAN, DAN PERAN KELEMBAGAAN 53

  1. Penanganan Penyalahgunaan Narkoba dan Pembentukan Lembaga Khusus 53

  2. BNN sebagai Lembaga Khusus Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba 57

  3. Perkembangan Kelembagaan BNN 59

  4. Peran Kelembagaan 68

BAB 4 REFLEKSI ATAS VISI DAN MISI ORGANISASI 85

  1. Perspektif Visi dan Misi Organisasi 85

  2. Potensi sebagai Modal Institusi 87

  3. Permasalahan dan Kendala yang Dihadapi 90

  4. Prospektif Tugas Institusi BNN Ke Depan 99

BAB 5 TESTIMONI PARA PENGAMBIL KEBIJAKAN TENTANG BNN DAN PERMASALAHAN NARKOTIKA DI INDONESIA 113

  1. Achwil Luthan 114

  2. Da’i Bachtiar 116

  3. Nurfaizi 120

  4. Togar M. Sianipar 124

  5. Makbul Padmanegara 130

  6. Sutanto 132

  7. Made Mangku Pastika 135

  8. Gregorius “Gories” Mere 139

  9. Anang Iskandar 142

  10. Budi Waseso 145

  11. Heru Winarko 149

  12. Pernyataan Presiden tentang Narkoba 158

BAB 6 EPILOG: MENYONGSONG INDONESIA BEBAS NARKOBA 163

LAMPIRAN 171

DAFTAR PUSTAKA 185

PARA PENULIS 193

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “MENUMPAS BANDAR MENYONGSONG FAJAR Sejarah Penanganan Narkotika di Indonesia”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *