Deskripsi
Buku ini disusun sebagai upaya serius memotret pemasyarakatan, yang sampai saat ini belum berhasil menampilkan wajah terbaik bagi masyarakat, serta kerap kali menjadi sasaran gunjingan atas penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi di beberapa unit teknis pemasyarakatan. Kejahatan narkoba terkoordinasi yang dikendalikan dari dalam lingkungan hunian, penyimpangan seksual, pungli, dan meningkatnya perceraian bagi warga binaan, menjadi momok bagi pemberitaan. Pemasyarakatan dan mengaburkan pencapaian yang telah diraih. Memang seharusnya dan sesungguhnya hal demikian tidak terjadi di Lapas dan Rutan. Akan tetapi, penyimpangan tersebut berpotensi terjadi akibat overkapasitas, ditambah dengan kurangnya pemahaman masyarakat tentang tujuan dan pilar pemasyarakatan.
Bila dibandingkan dengan tujuan bernegara, kinerja Pemasyarakatan mungkin kelihatannya masih jauh panggang dari api. Karena itulah, penulis terpanggil menyusun sebuah buku literatur yang dapat membantu melihat fungsi Pemasyarakatan dan tantangannya dengan lebih objektif. Buku ini menguraikan kesejarahan penjara dan perkembangannya, Rutan secara teoretis dan Rutan Klas I Medan, dilanjutkan dengan kinerja dan inovasi Rutan Klas I Medan dan problematikanya, serta upaya Rutan menjawab perkembangan zaman. Buku ini juga menggambarkan peran 3 (tiga) pilar Pemasyarakatan: masyarakat, narapidana, dan petugas Pemasyarakatan dalam upaya untuk terus menjadi yang lebih baik.
Buku ini penting dalam upaya peningkatan hidup, kehidupan, dan penghidupan warga binaan Pemasyarakatan. Dengan terbitnya buku ini, penulis berharap dapat menjadi insiprasi dan pemikiran bagi para stakeholders terkait, sehingga bermanfaat bagi kemajuan Pemasyarakatan, serta berdampak bagi hidup, kehidupan dan penghidupan di Indonesia.
Ulasan
Belum ada ulasan.