Deskripsi
Hubungan bahasa dengan masalah filsafat telah lama menjadi perhatian para filsuf, bahkan sejak zaman Yunani. Para filsuf mengetahui bahwa berbagai problema filsafat yang menyangkut pertanyaan, keadilan, kebaikan, kebenaran, kewajiban, hakikat ada metafisika, dan pertanyaan-pertanyaan fundamental lainnya dapat dijelaskan dengan menggunakan metode analisis bahasa. Tradisi ini oleh para ahli sejarah filsafat disebut sebagai Filsafat Analitik, yang dewasa ini meramaikan diskursus filsafat sebagai salah satu cabang terpenting dari filsafat bahasa, di samping hermeneutika, filsafat hermeneutika, dan semiotika.
Buku ini mencoba mengkaji pandangan dua filsuf dari genre Filsafat Analitik: Ludwig Wittgenstein (1889-1951) dan Mehdi Hairi Yazdi (1923-1999), khususnya respons mereka terhadap keabsahan dan kebermaknaan bahasa mistik. Masalah pokok yang diketengahkan dalam buku ini yaitu: pertama, bagaimana posisi bahasa sebagai medium ekspresi filsafati terkait keabsahan bahasa mistik. Kedua, bagaimana system ofthought kedua filsuftersebut dalam kaitannya dengan problem keabsahan bahasa mistik. Ketiga, bagaimana implikasi dan konsekuensi pemikiran kedua filsuf tersebut dalam kancah pemikiran filsafat kontemporer, khususnya jika dikaitkan dengan fenomena New Age. Pembaca akan mendapati beberapa terra menarik seperti: aras konseptual bahasa mistik, bahasa dan pengalaman mistik, ke arah perumusan bahasa mistik, pengalaman mistik, fisika quantum, dan New Age. Dengan pemaparan tema tersebut buku ini akan sangat bermanfaat bagi para mahasiswa program S-1, S-2 maupun S-3 yang sedang mempelajari dan mendalami Filsafat Islam, Filsafat Ilmu, Filsafat Bahasa, dan Mistisisme Islam.