Deskripsi
Ketika perjuangan kemerdekaan negara ini sedang memuncak, dan TNI bersama rakyat harus melakukan perang gerilya, dialah, Soedirman yang menggerakkan semua itu dari atas tandu yang diusung ke sana-kemari melintas belantara yang satu ke belantara medan gerilya yang lain. Ia memang sedang sakit. Parunya tinggal sebelah. Dengan itu ia tetap berjuang penuh semangat. Di hatinya ada satu tujuan: Penjajah hengkang dari bumi pertiwi. Kini kita pantas bertanya kepada diri sendiri, apa yang membedakan beliau dengan kita-kita ini yang telah beruntung mencicipi segala jerih perjuangannya?