Deskripsi
Buku ini membahas dan memperkenalkan keterkaitan antara ilmu hukum dan ekonomi dalam hukum persaingan usaha, khususnya merger. Bagaimana economic analysis of law merupakan analisis hukum yang menggunakan ilmu ekonomi sebagai alat yang ampuh untuk menganalisis berbagai persoalan hukum dengan cara penerapan prinsip-prinsip ekonomi terhadap persoalan-persoalan hukum.
Buku ini mengungkapkan bagaimana perilaku merger yang merugikan menurut prinsip-prinsip ekonomi sehingga harus dilarang oleh hukum persaingan usaha. Penggambaran model dan konsep ekonomi memudahkan pembaca untuk memahami perilaku merger yang menciptakan monopoli dan oligopoli. Bahwa pengaturan hukum persaingan tidak semata-mata untuk mendorong terciptanya efisiensi produksi para pelaku usaha, namun yang utama untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui efisiensi alokatif. Buku ini memperkenalkan analisis ekonomi yang digunakan menilai merger, meliputi Rasio Konsentrasi, Herfindahl-Hirschman Index (HHI), Posisi Dominan, Hambatan Masuk Pasar, Potensi Perilaku Anti Persaingan, Efisiensi dan Kepailitan.
Buku ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, praktisi hukum, advokat, dan pihak-pihak yang ingin mempelajari merger dalam hukum persaingan usaha. Selamat Membaca
Sekilas Pengarang
Dr. Binoto Nadapdap, S.H., M.H., lahir di Porsea 30 Oktober 1965. Pengajar pada Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sejak 2006-sekarang; pengajar pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Yogyakarta (2010); Dosen Luar Biasa pada Fa234 HUKUM ACARA PERSAINGAN USAHA PASCA-PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI kultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (FH-UKI) Jakarta (1995-sekarang); Pengajar pada Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) yang diadakan berdasarkan kerja sama Peradi-Ikadin-UKI (2007-sekarang); Pengajar pada Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (2007-2008 dan 2014-sekarang). Instruktur hukum bisnis pada Kantor Akuntan Publik Deloitte, Price Waterhouse Copper, Ernst and Young, Ikatan Aristek Indonesia cabang Banten, Bank Indonesia, Bank Bukopin Tbk, PT Samudera Indonesia, Tbk, PKPA Bekasi dan Pertamina.
Daftar Isi
BAB 1 PENGANTAR 1
A. Pendahuluan.........................................................................................1
B. Pengaturan Hukum Materiel dan Hukum Formil dalam Satu Undang-Undang...................................................................................6
BAB 2 SEKILAS TENTANG SEJARAH HUKUM ACARA PERKARA PERSAINGAN USAHA 17
A. Peraturan Perundang-Undangan yang Mengatur tentang Larangan Persaingan Curang Sebelum Berlakunya Undang-Undang No. 5 Tahun 1999.................................................17
B. Permohonan Uji Materiel Terhadap Kewenangan KPPU dalam Membuat Peraturan Komisi (Perkom) sebagai Dasar Beracara di KPPU...............................................................................25
BAB 3 KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) 35
A. Status Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).....................35
B. Persyaratan Menjadi Anggota Komisi............................................40
C. Tugas Komisi Pengawas Persaingan Usaha...................................43
D. Fungsi Komisi Pengawas Persaingan Usaha..................................44
E. Wewenang Komisi Pengawas Persaingan Usaha..........................44
F. Kewenangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Menjatuhkan Sanksi Administratif.................................................45
G. Perbandingan Komisi Pengawas Persaingan Usaha dengan Komisi Negara yang Lain..................................................................46
BAB 4 PENANGANAN PERKARA BERDASARKAN LAPORAN MASYARAKAT DAN BERDASARKAN INISIATIF KPPU 61
A. Dasar Hukum Beracara di KPPU......................................................61
B. Sumber Penanganan Perkara di Komisi Pengawas Persaingan Usaha..............................................................................63
C. Membuat Laporan di KPPU Bebas Biaya........................................65
D. Kewajiban Komisi Pengawas Persaingan Usaha untuk Merahasiakan Identitas Pelapor......................................................66
E. Laporan Mengenai Dugaan Pelanggaran (Dari Publik)................68
F. Persyaratan dalam Membuat Laporan...........................................72
G. Unit Kerja yang Menangani Laporan..............................................77
H. Perkara Atas Inisiatif Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)......................................................................................80
BAB 5 SIDANG MAJELIS KOMISI 83
A. Pemeriksaan Pendahuluan...............................................................83
B. Sifat Pemeriksaan Pendahuluan.....................................................89
C. Perubahan Perilaku ..........................................................................90
D. Perubahan Perilaku Belum Mengadopsi Program Leniensi.......91
E. Putusan Pada Pemeriksaan Pendahuluan .....................................95
F. Penetapan Perubahan Perilaku ......................................................95
G. Pemeriksaan Lanjutan .....................................................................96
BAB 6 ALAT BUKTI DALAM PERKARA PERSAINGAN USAHA 99
A. Arti Pembuktian.................................................................................99
B. Prinsip Pembuktian.........................................................................101
C. Alat Bukti dalam Perkara Persaingan Usaha...............................103
D. Pemeriksaan Setempat...................................................................123
BAB 7 PUTUSAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA 125
A. Musyawarah Majelis Komisi ..........................................................125
B. Pembacaan Putusan Komisi ..........................................................128
BAB 8 UPAYA HUKUM TERHADAP PUTUSAN KPPU 133
A. Upaya Hukum Keberatan Terhadap Putusan KPPU...................133
B. Peraturan Mahkamah Agung sebagai Upaya Mengisi Kekosongan Hukum Beracara pada Upaya Hukum Keberatan dan Kasasi......................................................................137
C. Pengajuan Upaya Hukum Keberatan Tidak Berpegang Pada Asas Actor Sequitor Forum Rei ..............................................142
D. Tata Cara Pemeriksaan Keberatan Tidak Melalui Proses Mediasi..............................................................................................143
E. Tata Cara Pemeriksaan Tambahan Berdasarkan PermaNo. 3 Tahun 2005..............................................................................146
F. Upaya Hukum Keberatan Tidak Membolehkan Intervenient dalam Perkara Keberatan di Pengadilan......................................148
G. Keberatan Terhadap Putusan atau Penetapan KPPU Tidak Dapat Diajukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara..........157
H. Peraturan Mahkamah Agung No. 3 Tahun 2019 Menghapuskan Tahapan Pemeriksaan Tambahan ....................162
I. Pemeriksaan Pada Tingkat Kasasi.................................................170
J. Waktu untuk Menyelesaikan Perkara Persaingan Usaha Dari KPPU Sampai dengan Tingkat Kasasi ..................................174
BAB 9 PELAKSANAAN PUTUSAN KPPU 175
A. Pelaksanaan Putusan KPPU Didahului dengan Aanmaning.......175
B. Eksekusi Putusan KPPU Dilaksanakan Menurut Ketentuan HIR..................................................................................183
C. Putusan KPPU sebagai Bukti Permulaan......................................185
BAB 10 HUKUM ACARA PERSAINGAN USAHA PASCA-PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI 187
A. Pendirian Mahkamah Agung Terhadap Posisi KPPU dalam Upaya Hukum Keberatan...................................................187
B. Pihak Lain dalam Perkara Persaingan Usaha..............................190
C. Pihak Lain dalam Perkara Persaingan Usaha Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 85/PUU-XIV/2016.....211
DAFTAR PUSTAKA 221
INDEKS 231
TENTANG PENULIS 233
LAMPIRAN-LAMPIRAN 237
Ulasan
Belum ada ulasan.