DIALEKTIKA ISLAM DAN BUDAYA NUSANTARA

Rp 82.000

Ebook WhatsApp

Deskripsi

Endorsemen Buku

Melalui buku ini, Prof Suprapto sedang menyadarkan sekaligus memperingatkan kita bahwa Islam itu memang satu tapi ekspresi keberislaman tidak pernah tunggal, maka menyeragamkannya bukan hanya tidak perlu tapi juga mustahil. Untuk menegaskan itu, buku ini juga istimewa karena mengisi ruang kosong yang acap ditinggalkan oleh buku-buku bertema serupa. Kebanyakan buku, bias Jawa sehingga Islam Jawa seolah menjadi representasi tunggal dan paling otoritatif dari manifestasi dialektik antara Islam dan ke-Nusantara-an. Buku ini memperkaya isu dengan menyuguhkan manifestasi lain, yakni Islam Lombok, Islam Bima, dan Islam Sumbawa serta wilayah lain di Nayantara. Sungguh buku yang layak dibaca dan perlu, setidaknya agar kita tak lagi berkacamata kuda dalam menghayati Islam dan menikmati keberislaman.

(Dr. Fawaizul Umam, M. Ag., dosen Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora IAIN Jember)

***

Sudah banyak buku akakdemik yang membahas Islam dan Budaya Nusantara, tetapi sedikit yang menyentuh kawasan uderstudied seperti Nusa Tenggara. Adalah penting mengenal dinamika keagamaan (Islam) di kawasan ini untuk melengkapi perspektif kita tentang Islam Nusantara yang memang dicitrakan dengan keragaman. Buku ini sama renyahnya dibaca secara akademik maupun secara jurnalistik…

(Dr. Abdul Wahid, M. Ag., M. Pd., Dosen Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA) sekaligus Direktur ALAMTARA INSTITUTE Bima).

***

Sejak tahun 2006 saya kenal Prof Suprapto sebagai pemerhati dan sekaligus peneliti isu-isu agama dan kearifan budaya lokal. Buku ini adalah salah satu buah kesungguhan dan kerja keras beliau dalam pengembangan nalar akademik terutama berkaitan dengan Islam dan budaya. Melalui buku ini, kita semakin yakin bahwa budaya itu tidak bertentangan dengan Islam atau sebaliknya karena al-Islamu solihun li kulli zamanin wa makanin.

(Dr.H.Subhan Abdullah Acim. MA. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) UIN Mataram & Ketua Ikatan Keluarga Samawa ( IKS ) se-pulau Lombok).

***

Saya mencoba menelusuri alur nalar kritis-kunstruktif buku ini. Dahsyat!. Penulis buku ini mampu menghadirkan konsep-konsep rumit tentang dialektika agama dan budaya dengan Bahasa ilmiah popular yang mudah dipahami. Buku ini juga semakin meneguhkan keotentikan Islam Rahmatan lil alamin dalam segala dimensi ruang dan waktu. Rugi jika tak membaca buku karya profesor produktif ini.

(Prof. Dr. H. Fahrurrozi. MA- Cendekiawan Muda Muslim dari Lombok & Guru Besar UIN Mataram)

Dialektika-islam-dan-budaya-nusantara-dari-negosiasi-adaptasi-hingga-komodifikasi

Informasi Tambahan

Berat 310 gram
Pengarang

Prof. Dr. Suprapto, M.Ag.

Berat Buku (gram)

310

Cetakan

2

Halaman

252

ISBN

978-623-218-720-7

Jilid

Perfect Bending

Kertas Isi

Bookpaper

Pengarang

Prof. Dr. Suprapto, M.Ag.

Tahun Terbit

Agustus 2023

Ukuran

14 x 20,5

Daftar Isi

PENGANTAR PENULIS v

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI xix

BAB 1 PENDAHULUAN 1
  1. Dasar Pemikiran 1
  2. Mengapa Buku Ini Penting? 4
  3. Untuk Apa Buku Ini Ditulis? 5
  4. Bagaimana Buku Ini Ditulis? 6
  5. Siapa Pembaca Utama Buku Ini? 7
  6. Bagaimana Sistematika Penulisan Buku Ini? 8
BAB 2 AGAMA DAN KEBUDAYAAN 13
  1. Agama dalam Perspektif Sosioantropologi 13
  2. Unsur-unsur Agama 18
  3. Fungsi-fungsi Agama 25
  4. Kebudayaan: Konsepsi dan Perkembangan 27
  5. Unsur-unsur Kebudayaan 32
  6. Fungsi Kebudayaan 34
BAB 3 RAGAM PEMAHAMAN PRAKTIK KEAGAMAAN 37
  1. Tekstual dan Kontekstual 38
  2. Pendekatan Tekstual 38
  3. Pendekatan Kontekstual 40
  4. Islam Normatif dan Islam Historis 45
  5. Great Tradition dan Little Tradition 48
  6. Perspektif Integratif dalam Kajian Islam 51
BAB 4 DIALEKTIKA ISLAM DAN BUDAYA NUSANTARA 55
  1. Konsep Akulturasi dan Asimilasi 56
  2. Akulturasi 56
  3. Asimilasi 59
  4. Sekilas Sejarah Kedatangan Islam di Nusantara 62
  5. Perjumpaan Islam dan Budaya Lokal di Nusantara 64
  6. Respons terhadap Akulturasi Budaya 66
  7. Ragam Akulturasi Islam dan Budaya Lokal di Masa Modern 71
BAB 5 KEARIFAN LOKAL 73
  1. Kearifan Lokal 74
  2. Konsep Kearifan Lokal 74
  3. Wujud Kearifan Lokal 76
  4. Fungsi Kearifan Lokal 77
  5. Kearifan Lokal untuk Mitigasi Bencana (Alam dan Sosial) 80
  6. Tantangan Pengembangan Kearifan Lokal 88
BAB 6 RITUAL, TRADISI, DAN KOMODIFIKASI 91
  1. Pengertian Ritus 91
  2. Tujuan Ritus 96
  3. Tradisi 97
  4. Fungsi Tradisi 101
  5. Revitalisasi Tradisi dan Komodifikasi 103
BAB 7 ISLAM DAN BUDAYA DI PULAU SERIBU MASJID 107
  1. Mengenal Pulau Seribu Masjid 108
  2. Dialektika Islam dan Budaya Sasak 111
  3. Tradisi Maulid Nabi 112
  4. Peringatan Isra’ wa al-Mi’raj 114
  5. Lebaran Topat 114
  6. Upacara Daur Hidup 116
  7. Upacara Kelahiran (Selakaran dan Pedak Api) 116
  8. Upacara Khitanan (Nyunatan atau Besunat) 117
  9. Upacara Pernikahan 117
  10. Upacara Kematian 124
  11. Nilai-nilai Luhur dalam Kearifan Lokal Masyarakat Sasak 126
  12. Sesenggak dan Lelakak 126
  13. Tradisi Saling (Resiprositas) 129
  14. Gawe Rapah, Gundem, dan Sangkep: Praktik Demokrasi 130
  15. Awik-awik 131
BAB 8 DIALEKTIKA ISLAM DAN BUDAYA LOKAL DI TANAH

SUMBAWA 135
  1. Sekilas Sejarah Perkembangan Islam di Sumbawa 136
  2. Akulturasi Budaya di Sumbawa 139
  3. Upacara Daur Hidup 140
  4. Upacara Kelahiran 140
  5. Upacara Pernikahan 144
  6. Upacara Kematian 147
  7. Kearifan Lokal Untuk Merawat Harmoni Sosial 149
  8. Lawas: Kearifan Lokal Penuh Nilai Luhur 149
  9. Sakeco 151
  10. Bakelong 153
  11. Tradisi Resiprositas 155
BAB 9 DIALEKTIKA ISLAM DAN BUDAYA LOKAL DI TANAH

BIMA 157
  1. Sekilas Sejarah Islam di Bima 158
  2. Akulturasi Budaya 162
  3. Rimpu: Jilbab Tradisional Khas Bima 162
  4. Tradisi Hanta U’a Pua: Syiar Islam Melalui Perayaan Maulid 163
  5. Upacara Daur Hidup 164
  6. Upacara Kelahiran 164
  7. Upacara Pernikahan 171
  8. Rawi Made (Upacara Kematian) 175
  9. Petuah Bijak Dou Mbojo 176
  10. Dali 177
  11. Kande 179
  12. Patu 179
BAB 10 PESONA BUDAYA ISLAM DI NUSANTARA 183
  1. Ritual Tahun Baru 1 Muharam 184
  2. Tradisi Tabot di Bengkulu 185
  3. Tabuik di Pariaman Sumatera Barat 186
  4. Bulen Asan Usen di Aceh 186
  5. Kirab Sura di Surakarta 187
  6. Tradisi Bubur Suro, Bubur Muharam. 187
  7. Bubur Suro di Jawa Barat 188
  8. Suroan di Klaten Jawa Tengah 188
  9. Grebeg Suro di Ponorogo Jawa Timur. 189
  10. Pawai Obor di Jawa Barat dan Nite Festival di
Kalimantan 190
  1. Tradisi Memborong Perabot di Makassar 191
  2. Tradisi Menyambut Bulan Suci Ramadhan 191
  3. Tradisi Meugang di Aceh 192
  4. Tradisi Balimau di Sumatera Barat 192
  5. Tradisi Belangikhan di Lampung 193
  6. Tradisi Ziarah Kubro di Palembang 193
  7. Tradisi Munggahan di Jawa Barat 193
  8. Tradisi Nyadran, Jawa Tengah 194
  9. Tradisi Padusan di Boyolali 194
  10. Megengan di Jawa Timur 195
  11. Tradisi Maddupa Keteng di Makassar 195
  12. Tradisi Maggang dan Membunyikan Meriam di
Kalimantan 196
  1. Tradisi Memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad saw. 196
  2. Tradisi Muludhen di Madura 197
  3. Bungo Lado di Sumatera Barat 198
  4. Tradisi Sekathen di Yogyakarta 199
  5. Tradisi Keresen di Mojokerto 200
  6. Endog-endogan di Banyuwangi, Jawa Timur 200
  7. Tradisi Panjang Jimat di Cirebon, Jawa Barat 201
  8. Tradisi Ngumbah Pusaka di Jawa Barat 202
  9. Tradisi Maudu Lompoa dan Pammunuang di Sulawesi 203
  10. Tradisi Walima Gorontalo 204
BAB 11 PENUTUP 205

DAFTAR PUSTAKA 211

INDEKS 223

TENTANG PENULIS 227

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “DIALEKTIKA ISLAM DAN BUDAYA NUSANTARA”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *