Deskripsi
Secara historis, hukum pidana di Indonesia memiliki perjalanan penuh dengan warna dan corak yang menarik untuk diamati dan dipelajari. Ragam tersebut diperjelas secara spesifik terutama tentang kebijakan hukum pidana di bumi Nusantara ini, dengan penekanan kepada kebijakan hukum pidana, khususnya berbagai kebijakan pidana dalam konsep KUHP baru. Sejumlah tema besar dalam buku ini adalah :
Pokok-pokok pemikiran beberapa aspek baru dalam aturan umum konsep KUHP baru;
Aspek-aspek baru dalam konsep KUHP baru;
Sistem dan pola pemidanaan menurut konsep KUHP baru;
Pidana perampasan kemerdekaan, pidana penjara terba-tas, permasalahan sihir atau santet, kumpul kebo, dan masalah keagamaan dalam konsep KUHP baru;
Kebijakan kriminalisasi dan dekriminalisasi dalam konsep KUHP baru;
Perkembangan delik kesusilaan dalam konsep KUHP baru;
Perkembangan/perubahan formulasi konsep RRU KHUP 2005-2007;
Antisipasi penyusunan hukum acara pidana yang akan datang;
Daftar Isi
Bagian Pertama: KEBIJAKAN KRIMINAL DANKEBIJAKAN HUKUM PIDANA 1
BAB 1 KEBIJAKAN KRIMINAL (CRIMINAL POLICY) —- 3
A. Pengertian Kebijakan/Politik Kriminal………………………. 3
B. Hubungan Politik Kriminal dengan Politik Sosial……….. 4
C. Kebijakan Integral dalam Penanggulangan Kejahatan…. 5
D. Implementasi Kebijakan Integral dalam Penanggulangan Kejahatan……………………………………. 20
BAB 2 KEBIJAKAN HUKUM PIDANA (PENAL POLICY)—————————————- 23
A. Pendahuluan……………………………………………………….. 23
B. Pengertian dan Ruang Lingkup Kebijakan Hukum Pidana………………………………………………………………… 26
C. Masalah Pembaruan Hukum Pidana………………………. 28
D. Pendekatan Kebijakan dan Pendekatan Nilai
dalam Kebijakan Hukum Pidana……………………………. 30
BAB 3 UPAYA NONPENAL DALAM KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEJAHATAN————— 45
BAB 4 BEBERAPA ASPEK HAK ASASI MANUSIA DITINJAU DARI SUDUT HUKUM PIDANA—– 57
A. Pendahuluan……………………………………………………….. 57
B. HAM dalam Hukum Positif Indonesia…………………….. 57
C. Beberapa Aspek HAM dari Sudut Hukum Pidana……. 67
Bagian Kedua: KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM KONSEP KUHP BARU 77
BAB 5 POKOK-POKOK PEMIKIRAN BEBERAPA ASPEK “BARU” DALAM ATURAN UMUM KONSEP KUHP BARU———————————– 79
A. Pengantar……………………………………………………………. 79
B. Pokok Pemikiran tentang “Tindak Pidana”………………. 79
C. Pokok Pemikiran tentang “Pertanggungjawaban Pidana”………………………………………………………………. 89
D. Pokok Pemikiran tentang Pidana dan Pemidanaan…… 94
BAB 6 BEBERAPA ASPEK “BARU” DALAM KONSEP KUHP BARU—————————— 101
A. Pengantar………………………………………………………….. 101
B. Beberapa Hal Baru dalam Konsep KUHP Baru……… 102
BAB 7 SISTEM PEMIDANAAN MENURUT KONSEP KUHP BARU DAN LATAR BELAKANG PEMIKIRANNYA————————————– 119
A. Pendahuluan……………………………………………………… 119
B. Masalah Jumlah atau Lamanya Ancaman Pidana….. 120
C. Masalah Peringanan dan Pemberatan Pidana………… 130
D. Sistem Perumusan dan Penerapan Pidana…………….. 138
Daftar Pustaka………………………………………………………… 150
BAB 8 POLA PEMIDANAAN MENURUT KUHP DAN KONSEP KUHP—————————————- 151
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Pola Pemidanaan…… 151
B. Pola Jenis Sanksi Pidana……………………………………. 152
C. Pola Lamanya (Berat-Ringannya) Pidana……………….. 156
D. Pola Perumusan Pidana………………………………………. 161
BAB 9 MASALAH PIDANA PERAMPASAN KEMERDEKAAN DALAM KONSEP KUHP BARU—————————————————– 165
A. Pendahuluan…………………………………………………….. 165
B. Jenis dan Modifikasi Pidana Perampasan Kemerdekaan…………………………………………………….. 166
C. Lamanya Ancaman Pidana Perampasan Kemerdekaan (Masalah Minimum dan Maksimum)…………………….. 171
D. Penetapan dan Perumusan Pidana Penjara……………. 185
E. Kesimpulan……………………………………………………….. 192
BAB 10 PIDANA PENJARA TERBATAS: SUATU GAGASAN PENGGABUNGAN ANTARA PIDANA PENJARA DAN PIDANA PENGAWASAN———– 197
A. Pendahuluan……………………………………………………… 197
B. Pengertian dan Bentuk Pidana Gabungan Antara Pidana Penjara dan Pidana Pengawasan……………….. 200
C. Latar Belakang Gagasan Pidana Penjara Terbatas….. 200
D. Pendirian Pro dan Kontra Terhadap Gagasan Pidana Gabungan………………………………………………. 207
E. Penutup……………………………………………………………. 210
Daftar Pustaka………………………………………………………… 211
BAB 11 KEBIJAKAN LEGISLATIF DALAM RANGKA MENGEFEKTIFKAN PIDANA PENJARA—– 213
A. Pendahuluan ……………………………………………………. 213
B. Dasar Pembenaran Eksistensi Pidana Penjara Dilihat dari Sudut Efektivitas Sanksi……………………. 213
C. Kebijakan Legislatif dalam Rangka Mengefektifkan Pidana Penjara…………………………………………………… 222
BAB 12 KEBIJAKAN KRIMINALISASI DAN DEKRIMINALISASI DALAM KONSEP KUHP BARU —————————————————- 231
A. Pengantar ………………………………………………………… 231
B. Kebijakan Sumber Bahan dan Pendekatan Proses Kriminalisasi dalam Penyusunan Konsep KUHP Baru……………… 231
C. Kebijakan Penggolongan Delik dalam Konsep KUHP Baru……………………………………………………….. 234
D. Kebijakan Penetapan Beberapa Delik Baru dalam Konsep……………………………………………………………… 236
BAB 13 PERKEMBANGAN DELIK KESUSILAAN DALAM KONSEP KUHP BARU———————– 251
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Delik Kesusilaan…… 251
B. Delik Kesusilaan di dalam KUHP dan Perkembangannya di dalam Konsep……………………… 253
C. Perbandingan Delik Kesusilaan di Berbagai KUHP Asing……………………………………………………………….. 269
D. Kebijakan Penuntutan dalam Delik Kesusilaan……… 281
BAB 14 MASALAH SIHIR ATAU SANTET DALAM PERSPEKTIF PEMBARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA—————————- 289
A. Pengantar………………………………………………………….. 289
B. Pengaturan Hukum Terhadap Masalah Sihir (Masalah Gaib/Metafisika)…………………………………… 290
C. Kriminalisasi Perbuatan yang Berhubungan dengan Masalah Sihir atau Ilmu Gaib (Khususnya Masalah Santet/Tenung)……………………. 291
D. Kebijakan Kriminalisasi dan Perumusan Delik Santet dalam Konsep KUHP Baru………………………… 293
BAB 15 KEBIJAKAN KRIMINALISASI KUMPUL KEBO DAN SANTET DALAM KONSEP RUU KUHP——-299
A. Pengantar………………………………………………………….. 299
B. Kebijakan Kriminalisasi Kumpul Kebo dalam Konsep KUHP……………………………………………………. 300
C. Kebijakan Kriminalisasi Masalah Santet dalam Konsep RUU KUHP…………………………………………….. 315
BAB 16 MASALAH AGAMA DAN KEAGAMAAN DALAM PEMBARUAN HUKUM PIDANA NASIONAL———321
A. Pengantar………………………………………………………….. 321
B. Penggalian Nilai-nilai Hukum Agama dalam Rangka Pembaruan Hukum Pidana Nasional…………. 322
C. Delik Agama dalam Pembaruan Hukum Pidana Nasional……………………………………………………………. 325
BAB 17 PERKEMBANGAN/PERUBAHAN FORMULASI KONSEP RUU KUHP 2004-2008———————–335
A. Ruang Lingkup Perkembangan/Perubahan Formulasi………………………………………………………….. 335
B. Perkembangan Perubahan Formulasi Pasal 1 (Asas Legalitas)………………………………………………….. 336
C. Perkembangan Perubahan Pasal 2 (Aturan Peralihan)………………………………………………………….. 337
D. Perubahan Formulasi Ruang Berlakunya Hukum Pidana Menurut Tempat……………………………………… 338
E. Perkembangan Formulasi Bentuk-bentuk Tindak Pidana……………………………………………………. 344
F. Perkembangan/Perubahan Formulasi APP (Alasan Penghapus Pidana) …………………………………. 346
G. Perkembangan/Perubahan Bab III (Pemidanaan, Pidana, dan Tindakan)……………………. 351
H. Perkembangan Formulasi Buku II (Tindak Pidana)………………………………………………….. 352
BAB 18 ANTISIPASI PENYUSUNAN HUKUM ACARA PIDANA YANG AKAN DATANG (KUHAP BARU) DALAM MENYONGSONG BERLAKUNYA KONSEP KUHP BARU———————————-357
A. Pendahuluan ……………………………………………………. 357
B. Beberapa Permasalahan Hukum Acara Pidana dalam Hubungannya dengan RUU KUHP BARU…….. 358
C. Kebijakan Penyusunan Hukum Acara Pidana yang
Akan Datang (KUHAP Baru):……………………………….. 365
TENTANG PENULIS———————————————- 387
Ulasan
Belum ada ulasan.