Pancasila Dasar Negara Paripurna

Rp 75.000

Ebook WhatsApp

SKU: fc03d4825328 Kategori: Tag: , ,

Deskripsi

Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia, menunjukkan bahwa para pendiri negara kita dengan sangat cemerlang mampu menyepakati pilihan yang pas tentang dasar negara sesuai dengan karakter bangsa, sangat orisinal, menjadi sebuah negara modern yang berkarakter religius, tidak sebagai negara sekuler juga tidak sebagai negara agama. Rumusan konsepsinya benar-benar diorientasikan pada dan sesuai dengan karakter bangsa. Mereka bukan hanya mampu menyingkirkan pengaruh gagasan negara patrimonial yang mewarnai sepanjang sejarah nusantara prakolonial, namun juga mampu meramu berbagai pemikiran politik yang berkembang saat itu secara kreatif sesuai dengan kebutuhan masa depan modern anak bangsa (Ali, 2010).

Pancasila adalah warisan dari jenius Nusantara. Sesuai dengan karakteristik lingkungan alamnya, sebagai negeri lautan yang ditaburi pulau-pulau (archipelago), jenius Nusantara juga merefleksikan sifat lautan. Sifat lautan adalah menyerap dan membersihkan, menyerap tanpa mengotori lingkungannya. Sifat lautan juga dalam keluasannya, mampu menampung segala keragaman jenis dan ukuran (Latief, 2011).

Pancasila sangat dikagumi oleh tokoh-tokoh di luar negeri. Yaman ketika baru saja lepas dari bentuk monarki, para pemimpin muda Yaman menjadikan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai pembanding sebelum menentukan dasar negara mereka. Begitu pula Dr. Izzat Mufti, seorang intelektual dan pejabat tinggi Arab Saudi sangat memuji Pancasila. Ia menyatakan, “Pancasila telah menjadi bingkai persatuan bangsa Indonesia. Berbeda dengan bangsa Arab, meskipun mempunyai kesamaan budaya dan bahasa tetapi terkotak-kotak lebih dari 20 negara” (Ali, 2009: xi-xii).
Mufti Syria, Syekh Ahmad Kaftaru sangat mengagumi Pancasila. Dalam ceramahnya di Damaskus pada pertengahan 1987, ia menyatakan kagum terhadap Indonesia. Ia juga menyatakan bahwa penduduk Indonesia berperilaku sangat santun dan bersahaja, murah senyum, memberi hormat kepada orang yang baru dikenal dengan membungkukkan badan, terkenal toleran dan terpancar kesabaran serta tutur bicara yang halus. Ia merasa malu dengan dunia Arab yang tercerai berai dan saling bermusuhan. Seharusnya orang Arab memberi contoh kepada orang ajam (non-Arab), karena telah lebih dahulu mengenal budaya Islam. Namun sayang, di era reformasi, Pancasila yang saya kagumi dipersoalkan oleh sejumlah anak bangsa. Saat terjadi krisis yang mengakibatkan keterpurukan di hampir semua kehidupan, Pancasila dijadikan kambing hitam (Ali, 2009: xiv).

Buku ini menguraikan sejak awal Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara, Pancasila di awal kemerdekaan, Pancasila di era Soekarno, Pancasila di era Soeharto, Pancasila di era Reformasi, dan disempurnakan dengan makna Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia.

Informasi Tambahan

Berat 350 g
Berat Buku (gram)

350

Cetakan

1

Halaman

268

ISBN

978-623-218-502-9

Jenis Cover

Art Carton 260 gr

Jilid
Kertas Isi

Book Paper

Pengarang

Prof. Dr. Tukiran Taniredja, M.M dan Prof. Dr. Suyahmo, M.Si

Tahun Terbit

Agustus 2020

Ukuran

13,5 x 20,5

Daftar Isi

Sambutan Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto v

Prakata vii

Daftar Isi ix

Bab 1 Pendahuluan 1




Bab 2 SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA 11

A. Masa Penjajahan Jepang 11

B. Sidang BPUPKI I (29 Mei – 1 Juni 1945) 13

C. Piagam Jakarta (22 Juni 1945) 18

D. Sidang BPUPKI II (10-17 Juli 1945) 20

E. Sidang PPKI 18 Agustus 1945 22




Bab 3 PANCASILA PADA AWAL KEMERDEKAAN 27

A. Pancasila di Era Berlakunya Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 Periode Pertama 27

B. Pancasila di Era Konstitusi Republik Indonesia Serikat Tahun 1949 28

C. Pancasila di Era Undang-Undang Dasar Sementara Tahun 1950 30




Bab 4 PANCASILA DI ERA PRESIDEN SOEKARNO 33

A. D ekrit Presiden 5 Juli 1959 34

B. Sistem Kepartaian dan Pancasila 36




Bab 5 PANCASILA DI ERA PRESIDEN SOEHARTO 37

A. Perhatian Presiden Soeharto terhadap Pancasila 37

B. Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) 43

C. Pancasila sebagai Satu-satunya Asas 47




Bab 6 PANCASILA DI ERA REFORMASI 49

A. Gerakan Reformasi 49

B. A mendemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 51

C. Perubahan Pertama Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 55

D. A lasan Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam Masa Jabatannya 57

E. Prosedur Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam Masa Jabatannya 59

F. Presiden Tidak Dapat Membekukan dan/atau Membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat 65

G. Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 76

H. Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 91

I. Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 101




Bab 7 MAKNA PANCASILA BAGI BANGSA INDONESIA 183

A. Pancasila sebagai Dasar Negara 183

B. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia 185

C. Pancasila sebagai Pandangan Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia 192

D. Pancasila sebagai Alat Pemersatu Bangsa Indonesia 194

E. Pancasila sebagai Paradigma dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara bagi Bangsa Indonesia 197

F. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi 205




Lampiran

1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor: II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetia Pancakarsa) 211

2. Naskah Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetia Pancakarsa) 215

3. Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 Lahirnya Pancasila 223

Daftar Pustaka 251

Para Penulis 253

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Pancasila Dasar Negara Paripurna”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *