Deskripsi
Menurut kesepakatan mayoritas ulama, maqâshid al-syarîah bukan sebuah ilmu yang berdiri sendiri di luar ushul fiqh, tetapi ia harus mengilhami setiap ketetapan hukum yang dilahirkan oleh mujtahid. Dengan kata lain, dengan melakukan istinbath hukum melalui metode-metode di atas, yang menjadi tujuan mujtahid adalah agar hukum yang ditetapkannya dapat merealisasi kemaslahatan bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, suatu hal yang perlu diperdebatkan ketika ada yang berpendapat bahwa maqâshid al-syarîah, dalam hal ini maslahah, dapat menjadi dalil hukum yang mandiri. Apabila pendapat terakhir ini dibenarkan, maka akan muncul maslahah-maslahah menurut ukuran akal manusia yang dimungkinkan bertentangan dengan nash dan ijma’, dan tentunya suatu hal yang tidak bisa diterima ketika akal yang hanya menghasilkan kesimpulan yang zhanni lebih diutamakan dari nash atau ijma’ yang disepakati ke-qath’i-annya oleh ulama.
Oleh karena itu, teori maqâshid al-syarîah lebih tepat dikatakan sebagai pemandu bagi mujtahid dalam menetapkan hukum, agar hukum yang ditetapkan tidak melenceng dan sesuai dengan yang dikehendaki oleh al-Syâri’. Dalil-dalil hukum mana pun yang akan digunakan oleh seorang mujtahid, apabila mereka sungguh-sungguh memperhatikan maqâshid al-syarîah, diduga kuat (al-mazhinnah) dapat mewujudkan tujuan hukum Islam itu, yaitu jalb al-mashâlih wa daf’u al-mafâsid.
Buku ini ditujukan untuk mahasiswa-mahasiswa yang fokus terhadap hukum Islam, khususnya bagi mereka yang belajar di Fakultas Syari’ah atau yang belajar ushul fiqh. Di samping itu juga layak dibaca oleh praktisi dan pemerhati hukum Islam lainnya
Daftar Isi
KATA PENGANTAR v
BAB 1 PENDAHULUAN 1
BAB 2 DASAR HUKUM MAQÂSHID AL-SYARÎAH 5
A. Pengertian dan Dasar Pemikiran Maqâshid al-Syarîah...........................................................................................5
B. Faedah Mempelajari Ilmu Maqâshid al-Syarîah....... 22
BAB 3 SEJARAH PEMIKIRAN MAQÂSHID AL-SYARÎAH 27
A. Embrio Ilmu Maqâshid al-Syarîah Era Kenabian dan Sahabat.................................................................................... 27
B. Pemikiran Maqâshid al-Syarîah Sebelum al-Syâthibî.......................................................................................33
C. Pemikiran Maqâshid al-Syarîah oleh al-Syathibi dan Ulama Sesudahnya..................................55
BAB 4 SYARAT DAN TATA CARA MENGETAHUI MAQÂSHID AL-SYARÎAH 67
A. Syarat Mengetahui Maqâshid al-Syarîah..................... 68
B. Metode Mengetahui Maqâshid al-Syarîah................... 75
BAB 5 KEKUATAN DAN KUALITAS HASIL TEMUAN MAQÂSHID AL-SYARÎAH 95
BAB 6 PEMBAGIAN MAQÂSHID AL-SYARÎAH 105
A. Pembagian Maqâshid al-Syarîah dari Segi Qasd al-Syâri’ dan Qasd al-Mukalaf.............................105
B. Pembagian Maqâshid al-Syarîah kepada al-Dharûriyah, al-Hâjiyah, dan al-Tahsîniyah....... 109
C. Pemeliharaan al-Dharûriyat al-Khams......................... 117
D. Prinsip Penyelesaian Ta’arudh dalam al-Dharuriyât al-Khams........................................................127
E. Pembagian Maqâshid al-syarîah kepada Maqâshid al-Ashliyah dan Maqâshid al-Tâbi’ah..............................................................134
F. Pembagian Maqâshid al-Syarîah kepada Maqâshid al-‘Ammah dan Khassah...............................139
G. Pembagian Maqâshid al-Syarîah kepada Maqâshid Kulliy dan Juz’iy...................................................141
BAB 7 HUBUNGAN MAQÂSHID AL-SYARÎAH DENGAN DALIL-DALIL HUKUM ISLAM 145
A. Hubungan Maqâshid al-Syarîah dengan Al-Qur'an.......................................................................................146
B. Hubungan Maqâshid al-Syarîah dengan as-Sunnah.....................................................................................149
C. Hubungan Maqâshid al-Syarîah dengan al-Ijmâ’........................................................................................... 152
BAB 8 KESIMPULAN KAJIAN 195
DAFTAR PUSTAKA 199
TENTANG PENULIS 209
Ulasan
Belum ada ulasan.